Presiden Apedi M Irfantoro. Foto: Medcom.id/Eko Nordiansyah.
Presiden Apedi M Irfantoro. Foto: Medcom.id/Eko Nordiansyah.

Asosiasi Pengusaha Dorong Kemandirian Ekonomi di Pedesaan

Eko Nordiansyah • 31 Januari 2020 12:05
Jakarta: Asosiasi Pengusaha Desa Indonesia (Apedi) mendorong desa-desa agar bisa menjalankan kemandirian ekonomi. Namun begitu, diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak termasuk pemerintah pusat dan daerah, dan mitra lembaga ekonomi desa untuk mempercepat pembangunan desa sejahtera dan mandiri.
 
Presiden Apedi M Irfantoro mengatakan peran Apedi pada prinsipnya mengupayakan agar program-program pembangunan di wilayah perdesaan tidak hanya dilihat dari aspek keterbatasan finansial rakyat miskin saja, namun seyogyanya dipandang diarahkan ke program-program yang menggerakkan roda perekonomian desa.
 
"Di antaranya meningkatkan kerja sama dengan masyarakat desa dan seluruh stakeholders terkait di pusat dan daerah, dalam mengatasi masalah-masalah keterbatasan kemampuan SDM masyarakat pelaku usaha di desa dalam mengelola berbagai potensi sosial ekonomi desa, mengakses faktor-faktor produksi, modal usaha, teknologi produksi, distribusi, dan pemasaran," kata dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat, 31 Januari 2020.

Selain itu, Apedi juga berperan sebagai mediator dan katalisator dalam memberi masukan kebijakan, masukan program afirmatif, dan menjadi bagian dari pelaksana public private partnership sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat desa.
 
Beberapa program unggulan yang akan dilaksanakan oleh Apedi di antaranya, Program Jaringan desa online (JaDOel) yang diharapkan meningkatkan pendapatan desa melalui layanan desa online. Ada juga program antar-warung sembako murah (AWSEM) yaitu program warung sembako murah bagi masyarakat desa.
 
"Khususnya yang berada di wilayah desa-desa yang memiliki ketimpangan harga sembako yang cukup tinggi, dan penyediaan angkutan murah bagi desa, diantaranta melakukan kerjasama dengan PT ESEMKA buatan dalam negeri, membangun jaringan warung grosir dan ekspedisi di setiap desa mitra APEDI," ungkapnya.
 
Program lainnya yaitu desa mandiri energi (DEMEN) yaitu memanfaatkan sumberdaya alam perdesaan untuk kebutuhan energi listrik di wilayah perdesaan yang belum tersentuh aliran listrik. Nantinya layanan kebutuhan listrik masyarakat desa dikelola secara bersama sama antara Apedi dengan lembaga ekonomi desa, sehingga menjadi sumber pemasukan profit bagi desa.
 
Apedi juga ingin mengupayakan pengembangan potensi produk-produk unggulan desa untuk ekspor melalui program Desa Investasi dan eksport nasional (DIVIDEN). Program ini membantu penguatan skala ekonomi daripada produk unggulan kawasan perdesaan.
 
Menurut dia, upaya yang dilakukan yakni dengan meningkatkan standarisasi produk, sertifikasi produk, penguatan tata kelola rantai suplai komoditi dari hulu sampai hilir, meningkatkan investasi pihak ketiga untuk membangun dan memperkuat sistem agribisnis produk unggulan desa sesuai potensi desa masing-masing.
 
"Baik berupa produk unggulan tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perkebunan, kehutanan, perikanan, kelautan, kerajinan rakyat, pariwisata, industri pasca panen (agroindustri), jasa perdagangan, dan sebagainya, yang berwawasan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan," pungkasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan