Direktur Utama IPC Elvyn G. Masassya (kanan). Foto : MI/Immanuel A.
Direktur Utama IPC Elvyn G. Masassya (kanan). Foto : MI/Immanuel A.

Hingga Kuartal III, Pelindo II Bukukan Laba Rp2,21 Triliun

Suci Sedya Utami • 20 November 2019 15:47
Jakarta: PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Indonesia Port Corporation (IPC) mencatatkan laba bersih perusahaan sebesar Rp2,21 triliun hingga kuartal ketiga 2019. Laba tersebut mengalami peningkatan 18,38 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
 
"IPC optimistis laba bersih tahun ini bisa melampaui laba bersih perusahaan di 2018 yang sebesar Rp2,43 triliun," kata Direktur Utama IPC Elvyn G. Masassya, di Jakarta, Rabu, 20 November 2019.
 
Elvyn menjelaskan IPC akan fokus mencermati peluang untuk memaksimalkan capaian revenue stream maupun throughput pada dua bulan terakhir 2019. Dia bilang tren kenaikan laba perusahaan harus dipertahankan.

Capaian positif laba tersebut tidak terlepas dari pendapatan perusahaaan yang mencapai Rp8,56 triliun. Angka ini mengalami kenaikan 2,41 persen dibanding capaian pada kuartal III tahun lalu.
 
Dilihat dari sisi kinerja operasional, trafik arus peti kemas hingga kuartal ketiga tercatat sebesar 5,62 juta TEUs. Capaian ini naik dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat 5,58 juta TEUs. Demikian juga dengan arus nonpeti kemas yang terealisasi sebesar 43,2 juta ton. Angka ini naik 1,14 persen dibandingkan periode yang sama di 2018 yang sebesar 42,7 juta ton.
 
Sementara itu, di sisi arus kapal yang keluar masuk pelabuhan, terjadi penurunan sebesar dua persen yaitu dari 158,3 juta GT menjadi 154,5 juta gross tonnage (GT). Elvyn tidak menutup kemungkinan bahwa terjadinya penurunan ini berhubungan dengan melemahnya arus ekspor/impor nasional.
 
Di sisi lain, IPC mencatat kenaikan arus penumpang, dari 505 ribu penumpang menjadi 905,5 ribu penumpang. Arus penumpang yang tumbuh 81,11 persen menunjukkan bahwa moda transportasi laut kembali menjadi alternatif. Kedepannya IPC akan melakukan moderninasi dan digitalisasi sarana dan prasarana di terminal penumpang.
 
Pelindo II juga terus mengembangkan ekosistem kepelabuhanan untuk memperkuat peran strategis perseroan sebagai Trade Facilitator. Semua ini nantinya bermuara pada penurunan biaya logistik sebagaimana yang menjadi target pemerintah. Misalnya saja, akses tol pelabuhan dari atau menuju kawasan industri, yang pengerjaannya terus dikebut.
 
“Insyaallah beberapa ruas Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) ada yang bisa beroperasi pada pertengahan tahun 2020. IPC juga tengah menyiapkan pembangunan dermaga di kanal Cikarang Bekasi Laut (CBL), setelah Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR kembali mematangkan rencana pelebaran dan pendalaman kanal CBL sebagai aksesnya,” jelas Elvyn.
 
Di kancah global, IPC terus berkolaborasi dengan perusahaan pelayaran dunia dengan melayani kapal-kapal besar untuk melakukan pelayaran langsung dari Indonesia ke semua benua. Saat ini, dalam satu bulan rata-rata ada delapan kapal ukuran raksasa dengan kapasitas 10 ribuan TEUs yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok. Kapal-kapal itu membawa barang-barang ekspor maupun impor secara langsung ke negara tujuan.
 
“Yang terbaru adalah layanan direct call (pelayaran langsung) ke Rusia. Sebelumnya belum pernah ada pelayaran kapal besar langsung dari dan ke Rusia,” kata Elvyn.
 
Dengan meningkatnya layanan direct call, lanjut Elvyn maka harga barang ekspor semakin memiliki daya saing. Sebaliknya, harga barang impor semakin turun karena ongkos logistiknya yang semakin rendah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan