Gedung BPS (FOTO ANTARA/Andika Wahyu)
Gedung BPS (FOTO ANTARA/Andika Wahyu)

Perkebunan Bentuk NTP Bali Naik 1,06%

12 Desember 2016 14:07
medcom.id, Denpasar: Subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-Pr)  di Bali dalam membentuk Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 106,20 persen pada November 2016. Adapun angka itu naik 1,06 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat 105,09 persen.
 
"Kenaikan subsektor tanaman perkebunan tersebut merupakan yang terbesar dibanding sektor lainnya," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho, seperti dikutip dari Antara, di Denpasar, Senin (12/12/2016).
 
Ia mengatakan, secara umum kenaikan tanaman perkebunan tersebut dipicu oleh indeks yang diterima petani (lt) yang naik sebesar 1,49 persen. Sedangkan indeks yang dibayar petani (lb) mengalami kenaikan lebih kecil, yakni 0,42 persen. Beberapa komoditas perkebunan yang memberikan andil atas naiknya indeks yang diterima petani yakni kelapa, kopi dan tembakau.

Adi Nugroho menambahkan, di sisi lain  kenaikan indeks yang dibayar petani dipengaruhi oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,46 persen dan biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) 0,29 persen.
 
Sementara Ketut Suardika, seorang petani kopi di Banjar Kebon Jeruk Kauh, Desa Munduk Temu,  Kecamatan Pupuan, Tabanan menjelaskan, produksi kopi pada kebun seluas empat hektare yang dikembangkannya dalam sejak 2016 merosot hingga 60 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
 
Produksi kopi jenis robusta yang dikembangkan petani setempat tahun ini kurang menguntungkan karena merosot tajam. Petani setiap hektare pada musim panen tahun lalu menghasilkan 6-7 kwintal kini merosot menjadi 3-4 kwintal, disamping juga menurunnya kualitas kopi.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan