"Saya kira minimum (pertumbuhan industri mamin) sama seperti tahun lalu di atas 8,2 persen. Saya kira kita optimistis," kata Ketua Umum Gapmmi Adhi S. Lukman, di Gedung BEI, Jakarta, Rabu 15 Maret 2017.
Meski optimistis, dirinya mengaku di dua bulan terakhir ada kelesuan dalam pertumbuhan di industri mamin. Hal ini, kata dia, disebabkan oleh siklus awal tahun yang biasa terjadi atau adanya sikap kehati-hatian dari para investor maupun pelaku usaha terkait situasi di dalam negeri.
"Tapi dengan diksusi dengan anggota, (kelesuan) ini faktor psikologis karena banyak orang yang menunggu peraturan, menunggu situasi yang membaik apalagi ada Pilkada. Sehingga banyak investasi yang tunggu dulu," jelas dia.
Dirinya menambahkan, penurunan investasi di sektor lain juga mempengaruhi turunnya industri mamin. Namun begitu, dalam beberapa kuartal ke depan Gapmmi meyakini investasi sudah mulai membaik sehingga berdampak positif pada industri mamin.
Sementara itu, kondisi daya beli masyarakat seharusnya tidak terganggu apalagi dengan kenaikan upah mininum provinsi (UMP). Selain itu kenaikan harga komoditas juga seharusnya berdampak positif bagi peningkatan pendapatan masyarakat.
"Otomatis pendapatan masyarakat itu harusnya meningkat. Saya yakin bulan depan jelang puasa dan Lebaran industri mulai mempersiapkan diri untuk meningkatkan produksi. Dan menyebarkan ke daerah," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News