"Kami harapkan mulai hari ini pemerintah mendukung sepenuhnya pengembangan ayam lokal dan itik," kata Ketua Umum Himpuli Ade Zulkarnain dalam Kongres Peternak Rakyat dikutip dari Antara, Senin (28/11/2016).
Menurut dia, saat ini, potensi pengembangan unggas lokal masih belum optimal mengingat jumlah produksi dan pangsa pasar yang tertinggal jauh dibandingkan ayam ras.
Ade berharap pemerintah memberikan dukungan yang sama dengan mengangkat seiring sejalan peternak ayam ras dan peternak ayam lokal.
Dari total populasi ayam lokal sebanyak tiga miliar ekor per tahun pada 2019, Ade mengharapkan kontribusi ayam lokal bisa mencapai 750 juta ekor per tahunnya.
Dia berpendapat pasar unggas lokal yang tergelong kalangan menengah atas tidak akan mengambil pasar ayam ras karena sudah memiliki pangsa pasar tersendiri.
Sementara itu, Ketua Umum Perhimpunan Peternak Unggas Nusantara (PPUN) Sigit Prabowo mengemukakan pemerintah juga harus mendukung peternak rakyat dengan regulasi dan kebijakan yang adil.
Sigit menyebutkan usaha ayam ras pedaging saat ini sekitar 90 persen dikuasai oleh perusahaan integrasi, sementara peternak mandiri atau peternak rakyat hanya mendapat 10 persen.
"Dari 10 persen itu pun ada yang tidak mendapatkan bibit," kata Sigit.
Peternak rakyat ayam ras pedaging sulit bersaing dengan perusahaan besar yang memiliki penguasaan sarana produksi dan efisiensi yang bisa menekan harga. Sementara peternak rakyat tidak bisa menyaingi sarana produksi yang berimbas pada harga jual yang kurang bersaing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News