"Sudah lebih dari 40 tahun kami hadir di Indonesia dan akan terus mempertahankan produk yang selama ini kami pasarkan," kata Brand Strategy GRoup General Manager PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) Haruhiko Sano saat berkunjung ke Perum LKBN Antara di Jakarta, Selasa (17/1/2017).
Menurut Haruhiko Sanoa, salah satu bukti pihaknya tetap bertekad investasi di Indonesia adalah perusahaan itu telah mendirikan pabrik baru seluas 31 hektare (ha) di Karawang, Jawa Barat. Pabrik itu terdiri atas dua fasilitas utama, yaitu pabrik mesin cuci seluas 13.809 meter persegi dan pabrik lemari es seluas 31.007 meter persegi.
Alasan pihaknya akan tetap berinvestasi di Indonesia karena sejumlah produknya seperti lemari es, televisi, dan mesin cuci sudah sangat dikenal oleh masyarakat dan bahkan pihaknya akan selalu terus-menerus melakukan inovasi agar produknya bisa diterima.
Dia mengakui, saat ini produsen alat rumah tangga baik berasal dari luar negeri maupun dalam negeri makin banyak sehingga persaingan peralatan rumah tangga kian ketat, sehingga akan mengurani ceruk pasar yang ada.
"Namun kami tetap optimistis bahwa produk kami akan selalu diterima masyarakat Indonesia, sehingga perusahaan tetap akan berada di Indonesia," kata Sano.
Sano mengatakan, untuk kalangan generasi muda, produk merek Sharp memang tidak terlalu dikenal dibandingkan dengan merek lain yang juga memproduksi produk peralatan rumah tangga, apalagi pihaknya tidak memproduksi telepon seluler yang banyak digunakan hampir semua masyarakat.
Namun demikian, pihaknya tidak perlu khawatir produknya tidak dikenal karena inovasi dan pengenalan merek terus dilakukan.
"Untuk produk lemari es, kita bahwa sudah cukup menguasai pasar di Indonesia," katanya.
Product Planning Generale Manager SEID Herdiana Anita, mengatakan, memasuki 2017 pihaknya berharap situasi politik di dalam negeri bisa baik apalagi saat menjelang pemilihan kepala daerah serentak 15 Februari 2016.
Dirinya memperkirakan dalam tiga bulan pertama 2017 ini penjualan produk alat rumah tangga akan tumbuh tipis dan akan mulai tumbuh cukup signifikan dalam enam bulan ke depan.
"Saat Lebaran biasanya penjualan mesin cuci dan lemari es akan melonjak cukup signifikan dan tahun ini diharapkan akan berulang prospek baiknya," jelas dia.
Pihaknya juga memuji sejumlah regulasi yang dikeluarkan pemerintah sehingga memberikan iklim positif untuk berusaha di Indonesia. Perusahaan dalam waktu dekat juga berencana membangun pabrik mesin pendingin (AC) yang selama ini masih banyak dikerjakan di Malaysia dan Thailand.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News