Ilustrasi. (FOTO: AFP)
Ilustrasi. (FOTO: AFP)

Pelatihan Keamanan Lion Air Perlu Direvisi

Ilham wibowo • 12 November 2018 18:40
Tangerang: Manajemen maskapai penerbangan Lion Air menyebut telah menjalankan rekomendasi keamanan Boeing dan otoritas penerbangan Amerika Serikat, Federal Aviation Administration (FAA).
 
Buletin keamanan telah diterbitkan menyusul temuan indikasi kerusakan pesawat B737 Max 8 Lion Air registrasi PK-LQP sebelum jatuh di perairan Tanjung Karawang, Senin, 29 Oktober 2019.
 
Direktur Angkasa Training Center (ATC) Lion Air Group Kapten Dibyo Soesilo mengatakan buletin tersebut telah direspons Lion Air untuk diterapkan pada seluruh kru pesawat B737 Max 8. Buletin keamanan ini juga berlaku untuk semua maskapai di dunia yang memakai pesawat sejenis.

"Supaya cepat ambil reaksi, harus ada yang namanya perubahan di training," ujar Dibyo ditemui di Kompleks Perkantoran Lion Air Group Balaraja, Tangerang, Banten, Senin, 12 November 2018.
 
Buletin panduan operasional ini diterbitkan berdasarkan fakta awal yang ditemukan oleh Komisi Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) dalam penyelidikan jatuhnya pesawat Lion Air JT610. Boeing memberi judul dokumennya itu Uncommanded Nose Down Stabilizer Trim Due to Erroneous Angle of Attack (AoA) During Manual Flight Only.
 
Menurut Dibyo, ada dua masalah yakni pada airspeed unreable dan runway stabillizer yang perlu sekaligus ditangani dalam sebuah situasi penerbangan. Sementara, kata dia, selama ini pelatihan yang diberikan kepada kru pesawat Boing 737 Max 8 tetap lengkap akan tetapi dua masalah tersebut dibuat terpisah.
 
"Kejadian kasus kemarin di luar dari apa yang kita ajarkan, multiproblem atau dua problem jadi satu, Boeing menyatakan prosedur belum aman atau belum lengkap jadi pihak Boeing keluarkan buletin," paparnya.
 
Pihak Lion Air masih menunggu proses penyelidikan lebih lanjut terkait insiden kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP rute Jakarta-Pangkal Pinang yang mengangkut 181 penumpang dan 8 kru pesawat ini. Dibyo memastikan seluruh aktifitas maskapai Lion Air lainnya dijalankan dengan kru yang memiliki sertifikat kelayakan terbang.
 
"Kami sudah ikuti dual multifungtion (buletin Boeing). Sudah dilakukan agar dua duanya digabung jadi satu untuk bagaimana mengatasinya," pungkas dia.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan