Demikian disampaikan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani, saat mempromosikan minum jamu setiap Jumat di kementerian-kementerian, yang kali ini digelar di Kantor Kementerian Perindustrian, seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/1/2015).
"Dalam kurun waktu enam tahun, produk jamu Indonesia tidak hanya dikenal di dalam negeri dan negara-negara ASEAN, akan tetapi sudah jauh terkenal di seluruh negara-negara Eropa dan Amerika," ungkap dia.
Hal ini merupakan bukti bahwa nilai-nilai budaya warisan para pendahulu bangsa kita tidak kalah bersaing dengan produk mancanegara. Meskipun diakuinya, tantangan pemanfaatan dan pengembangan jamu sangat besar, baik dalam tataran konsep maupun operasional.
Dalam kesempatan itu, Puan menceritakan jika dirinya sudah minum jamu sejak kecil. "Saya dipaksa, dicekoki Ibu untuk minum jamu dari SD," kata putri Megawati Soekarnoputri ini.
Awalnya, Puan ogah minum jamu karena baunya tak enak dan rasanya pahit. Kemudian, Puan melanjutkan, Megawati memberikan jamu kunyit asam yang dicampuri madu agar Puan mau.
Saat itu, Puan mengatakan, ia menanyakan kepada Megawati tentang khasiat jamu. "Ibu bilang (khasiatnya) baru terasa setelah dewasa dan punya anak," katanya menirukan Megawati kala itu.
Menurut Puan, apa yang dikatakan Megawati itu benar. Puan merasa tetap bugar meski mobilitasnya tinggi saat ini. Puan mengatakan tradisi minum jamu ini diturunkan kepada anaknya. "Saya cekoki juga," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News