Duta Besar Iran untuk Indonesia Valiollah Mohammadi mengakui dalam pertemuannya bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), menuturkan keberlanjutan pembangunan pabrik pupuk memang tak dibahas
secara eksplisit. Namun, kerja sama dua negara terhadap pembangunan pabrik pupuk akan menjadi agenda prioritas Iran.
"Kami membahas secara keseluruhan, perlunya ditingkatkan investasi di Iran maupun Indonesia. Kami berharap dengan adanya tekad besar di Indonesia dan Iran soal seluruh kesepakatan bisa dijalankan, termasuk pembangunan pabrik pupuk. Tentu saja itu merupakan salah satu agenda utama dalam rencana kerja kedua negara," ujar Valiollah ditemui di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (30/7/2015).
Mewakili JK, Deputi Sekretaris Wakil Presiden bidang Politik Dewi Fortuna Anwar mengatakan bahwa sebelumnya, JK pernah berbicara dengan Presiden Iran waktu itu, Ahmadinejad tentang rencana pembangunan pabrik pupuk.
"Dan ini kembali mengangkat agar kesepakatan yang belum bisa terealisasi ini bisa diprioritaskan," kata Dewi meniru ucapan JK saat bertemu dengan Dubes Iran untuk Indonesia, Valiollah.
Kerja sama pembangunan pabrik pupuk ini sudah disepakati Iran dan Indonesia sejak 2007. Ketika itu, JK masih menjabat sebagai Wakil Presiden mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono. JK bertemu dengan Presiden Iran waktu itu, Ahmadinejad dan menyepakati rencana pembangunan pabrik pupuk tersebut setelah Indonesia membela Iran dalam sidang Persatuan Bangsa Bangsa terkait kepemilikan nuklir.
Pabrik yang rencananya dibangun di Iran itu diharapkan dapat memenuhi 50 persen kebutuhan pupuk dalam negeri Iran. Ahmadinejad menawarkan harga gas yang jauh lebih murah dari harga pasaran. Pembangunan pabrik pun menggunakan dana patungan kedua negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News