Direktur Utama Perum Perumnas Bambang Triwibowo (kiri) bangun rusun di stasiun. (FOTO: ANTARA/Audy Alwi)
Direktur Utama Perum Perumnas Bambang Triwibowo (kiri) bangun rusun di stasiun. (FOTO: ANTARA/Audy Alwi)

Perumnas Bangun Rusun di Stasiun

20 Desember 2016 11:41
medcom.id, Jakarta: Perum Perumnas bersama PT Kereta Api Indonesia (persero) akan mengembangkan kawasan yang terintegrasi dan inklusif berbasis transit oriented development (TOD).
 
Kedua BUMN itu akan mengintegrasikan kemudahan akses transportasi massal dengan hunian vertikal yang nyaman dan murah bagi masyarakat dengan mengoptimalkan lahan di kawasan stasiun.
 
"Kami berharap mampu memberikan alternatif hunian yang lebih efisien karena konsep TOD memudahkan mobilisasi masyarakat. Permukiman ini akan memanfaatkan lahan yang tidak terpakai di sekitar stasiun kereta api," kata Direktur Utama Perumnas Bambang Triwibowo seusai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Direktur Utama KAI Edi Sukmoro di Stasiun Juanda Jakarta, kemarin.

Menurutnya, konsep TOD akan mendekatkan jarak serta menciptakan efisiensi biaya, waktu, dan tenaga. "Jadi, nanti ada hunian vertikal di atas stasiun," jelasnya.
 
Direktur Korporasi dan Pengembangan Bisnis Perumnas Galih Prahananto menambahkan usulan pengembangan tahap pertama kawasan yang terintegrasi dan inklusif berbasis TOD itu dilakukan di Stasiun Bogor, Stasiun Tanjung Barat, dan Stasiun Pondok Cina.
 
Ketiga proyek tersebut akan menyediakan sekitar 5.000 hunian baru dengan investasi Rp2 triliun.
 
"Skema penempatan hunian itu rumah susun hak milik (rusunami) dengan harga Rp6 juta-Rp13 juta per meter persegi," tuturnya.
 
Soal skema sertifikat, Galih mengatakan hunian itu nanti menggunakan sertifikat hak guna bangun (HGB).
 
"Ada masanya, misalnya, setelah 30 tahun habis, kita bisa diperpanjang lagi," ujarnya.
 
Luncurkan railpay
 
Sebelumnya, di tempat yang sama, KAI juga menggandeng perbankan pelat merah, yakni PT BNI (persero) Tbk, PT Bank Mandiri (persero) Tbk, dan PT BRI (persero) Tbk, dalam peluncuran kartu pembayaran dan keanggotaan berisi uang elektronik untuk berbagai macam fungsi transaksi.
 
"Kami mendukung inisiatif KAI untuk meningkatkan pelayanan dengan meluncurkan kartu yang mempermudah transaksi," kata Menteri BUMN Rini Soemarno.
 
Menurutnya, sinergi itu akan meningkatkan daya saing yang berkelanjutan bagi kereta api yang saat ini semakin diandalkan.
 
"Ini upaya memberikan kemudahan konektivitas intermoda transportasi serta kemudahan cashless (nontunai) di sektor transportasi dan sektor lainnya hanya dengan satu kartu," kata Direktur Utama KAI Edi Sukmoro.
 
Railpay dapat digunakan untuk tiket transportasi antarmoda (titam), yaitu pembelian tiket KA jarak jauh yang dilanjutkan dengan pembelian tiket pesawat, tiket kapal laut, dan tiket bus DAMRI.
 
Kartu itu juga bisa dipakai untuk transaksi di kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek, KA Bandara, bus Trans-Jakarta, Trans-Jogja, Batik Solo, kereta ringan (LRT), dan pembayaran tol. Selain itu, railpay bisa dimanfatkan untuk pembayaran parkir, BBM (SPBU Pertamina), berbelanja di Sarinah, dan toko eceran seperti Alfamart dan Indomart.
 
"Untuk dapat kartu itu pelanggan harus registrasi di aplikasi mobile KAI Access dan sudah membeli tiket KA lewat aplikasi itu dalam setahun."
 
Pengisian ulang saldo bisa dilakukan di ATM bank penerbit bertanda khusus dengan nilai top up perdana minimal Rp100 ribu dan saldo maksimal Rp1 juta. (Media Indonesia)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan