"Kita coba nanti, kita lihat bulan depan bagaimana perkembangan terkait suku bunga," ujar Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar, seperti dikutip dari Antara, di Jakarta, Selasa, 25 Februari 2020.
Selain itu, menurut dia, pertumbuhan kredit lagi melambat dan permintaan kredit juga sedang tidak terlalu tinggi. Kendati demikian sejauh ini pertumbuhan dana pihak ketiga atau DPK masih terbilang aman.
Sebelumnya Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate sebanyak 25 basis poin menjadi sebesar 4,75 persen dalam Rapat Dewan Gubernur periode 19-20 Februari 2020.
Bank Indonesia juga memutuskan untuk menurunkan suku bunga deposit facility dan lending facility sebesar 25 basis poin masing-masing menjadi 4,00 persen dan 5,5 persen. Penurunan ini merupakan yang pertama kali setelah bank sentral mempertahankan suku bunga acuan sebesar lima persen selama empat bulan berturut-turut atau sejak Oktober 2019.
Selain itu Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan kredit pada 2020 berada pada kisaran 9-11 persen, turun dari perkiraan sebelumnya 10 persen-12 persen. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memastikan revisi perkiraan pertumbuhan kredit ini karena ada pengaruh jangka pendek penyebaran Covid-19 yang dapat mempengaruhi perekonomian Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News