Menteri BUMN Rini Soemarno (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Menteri BUMN Rini Soemarno (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Menteri BUMN Sebut UKM Tidak Perlu Takut MEA

Husen Miftahudin • 21 Januari 2016 17:47
medcom.id, Jakarta: Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) diyakini mampu menjadi batu loncatan bagi para pengusaha Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam perdagangan global. Soal modal, Permodalan Nasional Mandiri (PNM) siap memberi dukungan kepada para UKM unggulan tersebut.
 
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, fenomena MEA bukanlah hal yang perlu ditakutkan bagi para pelaku UKM. Bahkan, para pelaku UKM juga diminta memanfaatkan program PNM untuk mengeksalasi usahanya ke pasar yang lebih luas.
 
"Karena selain pembiayaan, PNM memiliki Program Pengembangan Kapasitas Usaha di mana pada program tersebut para pelaku UKM diberikan pembekalan yang sangat berguna bagi usahanya, mengingat pertumbuhan ekonomi di skala kecil sangat berguna guna mengurangi pengangguran dan kerawanan sosial," ujar Rini.

Sementara itu, Direktur Utama PNM Parman Nata Atmadja mengemukakan, pihaknya saat ini tengah mempromosikan produk-produk UMK binaan hingga ke pelosok daerah melalui Program Pengembangan Kapasitas Usaha. Program itu bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas pelaku usaha di Indonesia melalui pertemuan antarpelaku usaha dan pembekalan ilmu pemasaran serta motivasi usaha.
 
"Kami berkomitmen untuk berkontribusi penuh pada pengembangan pelaku UKM dalam negeri dan membuat mereka dapat berkembang terus sehingga bisa membuka lapangan kerja bagi lingkungannya guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar," papar Parman dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Kamis (21/1/2016).
 
Dia berharap Program Pengembangan Kapasitas Usaha akan melahirkan pengusaha-pengusaha lokal yang matang melalui pembekalan, pendampingan usaha, dan motivasi. Selain itu, diharap mampu meningkatkan kapasitas usaha dan memperluas pemasaran seperti perbaikan adminstrasi keuangan, peningkatkan kualitas dan standarisasi produk, serta perluasan pemasaran.
 
"Kegiatan pelatihan mencakup aspek keuangan, aspek produksi dan aspek pemasaran, termasuk penguatan aspek kelembagaan. Melihat persebaran dan pertumbuhan pelaku UKM yang sangat pesat, kami akan meluaskan jaringan kantor layanan sampai ke pelosok kecamatan se-Indonesia. Hingga 2017 akan menambah kantor layanan dari 615 kantor layanan menjadi 1.200 kantor layanan," pungkas Parman.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan