"Sektor konstruksi terkendala, karena proyek infrastruktur masih banyak belum yang cair. Jadi kita tahun penyaluran kredit ke konstruksi," kata Direktur Utama Bank Jatim Soeroso, ketika ditemui dalam acara penandatanganan kerja sama antara Bank Jatim dan Trimegah Securities di Gedung Artha Graha, Jakarta, Selasa (1/9/2015).
Pemerintah Daerah Jawa Timur (Jatim), lanjut Soeroso, masih cenderung menahan anggaran. Sehingga akhirnya pengusaha di sektor konstruksi cenderung menunggu. Alhasil, kejadian itulah yang membuat penyaluran kredit di sektor konstruksi mengalami perlambatan.
Sementara di sektor UMKM, menurutnya, penyaluran kredit ke sektor tersebut akan lebih ditingkatkan. Mengingat sektor UMKM tumbuh sejak 2013 hingga saat ini. Di mana posisi pelaku UMKM sebanyak 4,2 juta di 2013, saat ini pelaku UMKM sudah mencapai 6,8 juta.
"Posisi porsi kredit sektor ritel paling tinggi 20 persen. Bunga yang diberikan 10,25-12,50 persen," jelas dia.
Sampai semester I-2015, penyaluran kredit yang telah direalisasikan Bank Jatim sebesar 13,97 persen. Angka itu merupakan raihan di atas target OJK, di mana pertumbuhan kredit perbankan sebesar 11 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News