"Laba bersih WSBP di Semester I-2017 mengalami kenaikan 28 persen menjadi Rp436,4 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp341 miliar," kata Direktur Utama Waskita Beton Precast, Jarot Subana di kantor pusat Waskita Karya, Jakarta, Rabu 26 Juli 2017.
Peningkatan laba, bilang Jarot, dikarenakan pendapatan perseroan yang naik sebesar 42,8 persen, dari posisi Rp1,87 triliun di Juni 2016 menjadi Rp2,67 triliun pada akhir kuartal II-2017. Peningkatan pendapatan banyak datang dari penjualan dan jasa konstruksi.
"Porsi penjualan precast sebanyak Rp1,15 triliun, penjualan ready mix sebesar Rp652 miliar. Adapun penjualan dari jasa konstruksi telah didapatkan sebesar Rp859 miliar," papar Jarot.
Kinerja pendapatan dan laba perseroan yang tampil ciamik di enam bulan pertama tahun ini, lanjut Djarot, banyak didorong oleh nilai kontrak yang diraih perseroan. Perseroan mencatat, nilai kontrak yang dibukukan sebesar Rp15,75 triliun di semester I-2017, naik dari posisi semester I tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp10,2 triliun.
"Hanya dalam satu semester, nilai kontrak yang dikelola sudah melebihi 100 persen nilai kontrak yang dikelola sepanjang 2016. Proyek datang dari readymix, precast, PCI Grider, Girder, Spun Pile dan lainnya," jelas Jarot.
Posisi aset anak usaha dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk ini pun meningkat menjadi Rp14,28 triliun di Juni 2017, bila dibanding porsi aset sebesar Rp13,73 triliun di paruh pertama tahun lalu. "Dengan porsi liabilitas sebesar Rp6,75 triliun dan total ekuitas sebesar Rp7,52 triliun. Total aset, untuk aset lancar sebesar Rp10,77 triliun, sedangkan aset tidak lancar sebesar Rp3,5 triliun," sebut Jarot.
Sepanjang tahun ini, Jarot mengaku, WSBP membidik pendapatan usaha sebesar Rp7,75 triliun, dengan tingkat laba bersih sebesar Rp1,13 triliun. Adapun porsi kontrak baru perseroan dibidik Rp12,36 triliun, sedangkan kapasitas produksi menjadi 3,25 juta ton.
"Kalau pendapatan itu yang kita bidik naik 64,3 persen, laba bersih naik 78 persen, kontrak baru 1,3 persen, kapasitas produksi naik 22,6 persen," tukas Jarot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News