"Saat ini harga karet petani anjlok, karena kualitas yang rendah," kata Erzaldi Rosman saat menghadiri kegiatan Fokus Group Discussion dengan petani dan pengusaha di Pangkalpinang, Antara, Kamis 8 Juni 2017.
Ia menjelaskan berdasarkan penelitian pelaku usaha pabrik karet, kualitas karet petani di Kepulauan Bangka Belitung terjelek nomor dua se-Indonesia karena masih menggunakan tawas dalam membekukan getah komoditas itu.
Selain itu harga karet petani anjlok, karena hasil karet petani yang meningkat, namun tidak didukung permintaan pasar yang turun drastis.
"Ini salah satu penyebab harga karet anjlok, sehingga diminta petani untuk tidak lagi menggunakan tawas dalam membekukan getah karetnya," ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Kepulauan Babel Toni Batubara terus mendorong petani untuk meningkatkan kualitas karet melalui penyaluran asam semut dan bantuan bibit karet berkualitas.
"Saat ini harga karet di masing-masing kabupaten/kota cukup bervariasi, misalnya harga di Kabupaten Bangka Tengah hanya Rp3.500 per kilogram (kg)," jelas dia.
Menurut dia kegiatan FGD dengan petani dan pelaku usaha komoditas ini dapat memberikan gambaran masalah dan solusi dalam menjaga stabilitas harga komoditas ini.
"Ini merupakan salah satu inovasi pemerintah provinsi dalam menjaga stabilitas harga karet petani dan diharapkan melalui kegiatan diskusi ini dapat memberikan solusi dan komitmen petani dengan pelaku usaha dalam meningkatkan kualitas karet ini," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News