"Terjadi tunda tanam padi diakibatkan hujan tidak juga kunjung turun," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Langkat Yusfik Helmi, dikutip dari Antara, Kamis (13/5/2016).
Yusfik Hemli menjelaskan akibat terjadinya tunda tanam padi, mengakibatkan terjadi pergeseran waktu tanam yang dikhawatirkan bisa mengganggu produksi padi. Karena pertanaman seharusnya sudah dimulai April-Mei ini.
Padahal rencana tanam yang akan dilakukan selama Tahun 2016 ini mencapai 86.749 hektare, di mana 2/3 nya merupakan lahan tadah hujan.
Sementara itu Kepala Unit Teknis Pertanian Pangkalan Susu Buhari menjelaskan di daerahnya saja sekarang ini ada seluas 2.809 hektare lahan padi yang kekeringan karena ketiadaan hujan yang turun di kawasan itu.
"Biasanya kalau seperti sekarang ini bila hujan turun petani sudah melakukan pertanaman padi, namun sekarang tidak bisa tanam sama sekali," katanya.
Pihaknya memprediksi petani baru bisa tanam padi sekitar bulan Juli 2016 mendatang, semestinya di bulan Mei sudah bisa melakukan persemaian dan pertanaman, namun ini akan mundur waktunya.
Sementara varietas yang selalu ditanam oleh petani yaitu Mikongga, Ciherang, Impari, Cibogo. kalau untuk Pulau Kampai dan Pulau Sembilan biasanya petani disana menanam padi lokal, namun karena ketiadaan hujan belum juga bisa ditanami.
"Tidak hanya tanaman padi yang terganggu juga tanaman lainnya seperti palawija, cabai, terong, tomat juga tidak bisa tanam," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News