Bulog dalam siaran persnya, Kamis, 26 Mei, memaparkan harga bawang merah sempat menembus Rp40 ribu-Rp45 ribu per kilogram (kg). Harga tersebut dirasakan terlalu tinggi bagi masyarakat.
"Untuk itu, Pemerintah telah memerintahkan Bulog untuk melakukan intervensi pasar agar harga kembali stabil di kisaran Rp25 ribu per kg," demikian seperti dikutip dari Humas Bulog.
Bulog seminggu ini telah melakukan operasi pasar bawang merah di beberapa wilayah DKI Jakarta, Jatim, Jateng, Jabar, Sulsel, dan lainnya. Sudah lebih 1.000 ton bawang merah digelontorkan ke pasar melalui penjualan eceran maupun grosir.
"Bulog juga bekerjasama dengan Paskomnas (pengelola pasar induk tanah tinggi Jakarta) dan assosiasi bawang merah untuk menambah pasokan ke pasar dengan mekanisme perdagangan yang ada," jelas dia.
Dalam op bawang ini supaya efektif Bulog memperhatikan selera pasar. Misalnya untuk DKI, Jateng, Sumatera OP mempergunakan jenis bima curut dari brebes. Jatim, NTT, Kalimantan suka dengan jenis bawang merah bima dari NTB.
Dengan OP yang dilaksanakan dalam lima hari terakhir ini harga bawang merah klas medium di pasar induk telah turun dari sebelumnya Rp27 ribu menjadi Rp24 ribu, bahkan Rp23 ribu.
"Untuk selanjutnya agar harga tetap stabil pada tingkat harga yang wajar Bulog terus menggelontorkan ke pasar 20-30 ton per hari dengan harga Rp21 ribu-Rp23 ribu. Dengan turunnya harga grosir, diharapkan harga di konsumen juga akan tertarik turun. Namun demikian, penurunan harga harus terkendali agar tidak drastis yang bisa merugikan pelaku pasar dan petani," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News