Jarak-Seorang warga memanen biji tanaman jarak di kebunnya di Desa Karangsong, Indramayu, Jawa Barat beberapa waktu lalu. (Ilustrasi: Antara/Dedhez Anggara)
Jarak-Seorang warga memanen biji tanaman jarak di kebunnya di Desa Karangsong, Indramayu, Jawa Barat beberapa waktu lalu. (Ilustrasi: Antara/Dedhez Anggara)

Bionas Fokus Kembangkan Energi Ramah Lingkungan

Wisnu Artosubari • 20 Desember 2014 12:10
medcom.id, Jakarta: Produsen energi nonfosil Bionas Energi Indonesia (BEI) serius mengembangkan teknologi biofuel untuk mengurangi pemakaian energi tak tergantikan seperti minyak bumi.
 
Sebagai bentuk keseriusannya, pihak perusahaan menggandeng Universitas Negeri Makassar (UNM) untuk membantu melakukan riset penggunaan produk yang dihasilkan dalam berbagai bidang.
 
Penandatangan perjanjian kerjasama (MoU) antara BEI dengan pihak UNM  telah dilaksanakan di Jakarta, Kamis lalu. Dalam penandatanganan tersebut, hadir CEO Bionas Group Zurina Amnan dan Executive Chairman Bionas Group Dato Sri Mohmmad Jafri. Sementara itu perwakilan dari UNM adalah Rektor UNM Prof Dr H Arsimunandar dan Pembantu Rektor UNM Nurdin Nonik.

"Kita akan melakukan pengujian, kita cek berapa ketahanan mesinnya dan bagaimana efeknya terhadap pencemaran. Kita bergerak di sektor teknologi tepat guna dan sangat mungkin Bionas ini diterapkan disana," kata Arismunandar.
 
Dalam kerja sama ini disepakati bahwa pihak UNM akan menyediakan sumber daya manusia (SDM) untuk diberi pelatihan mengenai proses pembuatan sumber energi ramah lingkungan.
 
"Kapal nelayan, sepeda motor dan mesin industri, yang ada di Makassar akan menjadi target utama uji coba produk Bionas ini," papar Aris.
 
Bionas sendiri berhasil memadukan kemajuan teknologi nano yang diterapkan pada additif, nano emulsion dan polarization dengan menggunakan bahan dasar dari tanaman Jarak. Perpaduan tersebut diyakini dapat memangkas biaya tarif dasar listrik hingga 20 persen. Bahkan, yang lebih menarik lagi penghematan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah alat transportasi darat, udara dan laut bermesin diesel dan premium dapat mencapai 20 persen.
 
"Teknologi ini ramah lingkungan karena buah (biji) jarak dan air menjadi salah satu komponen utama. Teknologi nano emulsi dan polarisasi ini tujuannya untuk penghematan bahan bakar fosil," ujar CEO BEI, Hendry Widjaya.
 
Dalam kesempatan yang sama, Dato Sri Mohammad Jafri menuturkan pihaknya tengah menyiapkan proses persiapan investasi sebesar US$2 miliar untuk pengembangan energi terbarukan ini. Bionas Group berencana berinvestasi di kawasan Indonesia Timur untuk mengembangkan energi alternatif menggunakan teknologi ramah lingkungan. Sebagian besar investasi untuk membuka basis produksi energi terbarukan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan