"Tergantung kondisinya. Untuk Karawang dan Bogor itu sudah keharusan. Kalau di Jawa Tengah itu belum memungkinkan, karena padat modal dan tenaga kerja," kata Ade, saat dihubungi di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Jumat, 4 Januari 2019.
Menurut dia para pengusaha mempertimbangkan banyak hal dalam menerapkan Industri 4.0, salah satunya adalah permodalan. "Semua berhitung investasi berapa, tenaga kerja berapa, selama lima tahun ke depan bagaimana, harus cermat," ujar Ade.
Dirinya menilai jumlah industri tekstil yang telah menerapkan Revolusi Industri 4.0 saat ini baru sekitar kurang dari 10 persen. Industri tekstil merupakan satu dari lima sektor industri yang diprioritaskan untuk menerapkan program Making Indonesia 4.0.
Adapun empat sektor lainnya yang juga menjadi prioritas yakni industri otomotif, industri elektronika, industri makanan dan minuman, serta industri kimia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id