Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional Arsjad Rasjid (kiri) (MI/Susanto)
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional Arsjad Rasjid (kiri) (MI/Susanto)

Arsjad Rasjid: UMKM Pilar Utama Kebangkitan Ekonomi Indonesia

Rendy Renuki H • 25 Mei 2021 17:29
Jakarta: Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional, Arsjad Rasjid menyatakan, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah pilar utama kebangkitan ekonomi Indonesia.
 
Menurutnya, UMKM telah memberikan kontribusi 61,7 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), dan menyerap sekitar 120 juta angkatan kerja di berbagai daerah.
 
"Selama ini, UMKM menjadi tulang punggung perekonomian kita, yang saat ini menghadapi situasi sulit akibat penyebaran Covid-19," kata calon Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2021-2026, lewat keterangannya di Jakarta, Selasa 25 Mei 2021.
 
Ia mengatakan, sebanyak 65 juta UMKM di Indonesia menjadi wadah paling efektif menciptakan para pengusaha baru. Menghasilkan beragam produk berkualitas tinggi, menguasai pasar dalam negeri, dan dapat bersaing di pasar global.

Arsjad mengatakan, reformasi struktural yang dicanangkan Presiden Joko Widodo akan memudahkan UMKM untuk terus tumbuh dan berkembang. Selain itu, reformasi struktural juga akan mempermudah pelaku UMKM memperoleh akses pembiayaan, akses pasar, pendampingan, branding, packaging, dan pemasaran.
 
"Kita berikan tempat terbaik bagi UMKM untuk memperkenalkan dan memasarkan produk-produknya, baik di dalam maupun luar negeri. Tempatkan produk-produk UMKM di etalase terdepan pusat-pusat perbelanjaan. Produk-produk UMKM harus lebih banyak mengisi gerai-gerai di bandar udara, rest area, tempat wisata, dan lokasi strategis lainnya," tuturnya.
 
Pelaku UMKM juga menurutnya harus berinovasi, memanfaatkan peluang perjanjian dagang, dan investasi antara Indonesia dengan negara-negara sahabat. Sebab, lebih dari 80 persen produk Indonesia mendapatkan tarif 0 persen, seperti tekstil, perhiasan, dan ikan olahan.
 
"Mayoritas pelaku UMKM kita bergerak di sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan. Sekitar 29 persen bergerak di sektor perdagangan dan yang berjualan daring sebanyak 17,1 persen," kata Arsjad.
 
Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan pada tahun 2021 kontribusi UMKM sebesar  62,36 persen terhadap PDB nasional, dan diperkirakan akan naik menjadi 65 persen pada 2024 mendatang.
 
Selain itu, ekspor UMKM yang pada tahun lalu berada di kisaran 14 persen, ditargetkan meningkat menjadi 15,12 persen pada tahun ini, dan menjadi 21,60 persen pada 2024. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ACF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan