Area Manager Communication dan Relation Pertamina MOR IV Andar Titi Lestari menjelaskan penambahan stok rutin dilakukan setiap tahun. Pasalnya, saat bulan Ramadan dan Idul Fitri tren permintaan akan BBM dan BBK selalu meningkat.
"Khusus wilayah DIY dan Klaten, stok premium ditambah 15 persen dari rerata harian yang berjumlah sebanyak 10 kiloliter (kl)," tutur Andar saat dihubungi, di Yogyakarta, Rabu 24 Mei 2017.
Sementara pertalite yang menjadi produk andalan Pertamina, ditambah 25 persen dari rata-rata konsumsi harian 5.824 kl. Sedangkan pertamax meningkat 20 persen dari rerata harian 364 kl dan pertamax turbo ditambah 30 persen dari konsumsi harian.
Selain itu, untuk BBM solar tidak ditambah karena diprediksi pemakaian akan turun tiga persen dari rata-rata konsumsi harian sebanyak 482 kl.
"Penurunan pada stok solar ini disebabkan adanya kebijakan untuk kendaraan besar dan truk dilarang melintas semasa atrus mudik dan balik Lebaran.” tuturnya.
Demi menjamin ketersediaan pasokan BBM, Pertamina telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) yang mulai aktif bekerja pada H-15 hingga H+15 Idul Fitri. Bahkan pada H-5 s.d H+5 Idul Fitri, supply point dan satgas akan bekerja selama 24 jam sebagai antisipasi padatnya arus mudik Lebaran yang menyebabkan kemacetan.
"Strategi pembentukan Satgas ini juga diperkuat dengan dibentuknya SPBU dan SPBE kantong yang tersebar di 25 titik di Jawa tengah dan DIY guna memperpendek jarak dan waktu tempuh mobil tangki. Kami tambah jumlah mobil tangki pengangkut BBM. Kalau ada kemacetan, kami sudah siapkan armada motor yang bisa menerobos kemacetan sat membawa BBM," tutup Andar.
Sementara untuk wilayah Jawa tengah dan DIY penambahan stok BBM bervariasi ditiap daerah dengan rata-rata tambahan stoknya 21 persen dari rerata kebutuhan harian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News