Namun demikian, Kepala Bekraf Triawan Munaf belum bisa menghitung kontribusi khusus dunia penulisan. "Kecil banget, tapi kita enggak bisa menghitung share-nya berapa," kataTriawan usai bincang pajak bersama pelaku seni di kantor pusat Ditjen Pajak, Jakarta Selatan, Rabu malam 13 September 2017.
Triawan menjelaskan, yang bisa diketahui presentasenya adalah penerbitan yang mana di dalamnya termasuk dunia penulisan yang menjadi elemennya.
Data terakhir yang diberikan Triawan yakni menggunakan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2015, peran penerbitan pada industri kreatif yakni hanya 6,29 persen dari kontribusi ekonomi kreatif Rp852 triliun secara nasional.
Sebetulnya, lanjut dia, potensi pertumbuhan ekonomi kreatif masih sangat besar. Dia mengira setiap tahunnya nilai bertambah sebesar Rp70 triliun. Jika itu terjadi maka hingga 2017 akhir, maka nilai industri kreatif terhadap perekonomian Indonesia bisa mencapai Rp1.000 triliun.
"Jadi bisa dibayangkan berapa sharenya 6,29 persen dari Rp1.000 triliun," jelas dia,
Dalam kesempatan yang sama, penulis senior Dewi Lestari atau yang dikenal Dee mengatakan industri perbukuan masih terbilang sangat kecil kalau dibandingkan elemen lainnya di payung ekonomi kreatif.
"Kecil sekali secara bisnis masih mungil dibanding yang lain, berapa presentasenya saya kurang tahu, mungkin kalau dinomorkan adalah nomor yang terakhir," kata Dee.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News