"Kami proyeksikan flat pertumbuhannya antara satu persen mungkin, karena hampir 40 persen kredit di Adira Finance. Kan industri roda dua turun hampir 23 persen. Jadi Adira pertumbuhan kreditnya di semester I turun tiga persen," ujar Direktur Danamon, Vera Eve Lim di Menara Bank Danamon, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (28/7/2015).
Dirinya menambahkan, perlambatan kredit juga dipengaruhi oleh permintaan yang melemah. "Kredit melambat karena permintaan melemah. Segmen melambat itu automotif. Secara keseluruhan semester I kan tiga persen. Kami perkirakan kredit sama dengan tahun lalu," jelas dia.
Sementara itu, rasio kredit bermasalah (gross non-performing loans) yang naik menjadi 2,9 persen dari 2,1 persen tahun lalu dinilai masih di bawah batas minimum regulator, yaitu sebesar lima persen.
"NPL memang naik karena industrinya juga. Peningkatan NPL ini saya cermati masih wajar atau managable. Banyak effort yang kami lakukan. Saya perkirakan di semester II mudah-mudahan tidak akan lebih tinggi. NPL yang tinggi ada di pembiayaan alat berat. Tapi exposure dana enggak lebih dari dua persen. Sampai akhir tahun saya rasa di bawah tiga persen," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News