Ilustrasi ekspor. Foto : MI/Abdus.
Ilustrasi ekspor. Foto : MI/Abdus.

Sulsel Bukukan Transaksi Ekspor USD 123 Juta

Antara • 16 Februari 2020 09:35
Makassar: Badan Pusat Statistik mencatat milai transaksi ekspor Provinsi Sulawesi Selatan pada Desember 2019 sebesar USD123 juta  atau mengalami penurunan 10,45 persen bila dibandingkan nilai ekspor bulan sebelumnya yang mencapai USD137,35 juta.
 
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan Yos Rusdiansyah mengatakan penurunan transaksi ekspor ini karena sejumlah komoditas andalan Sulsel mengalami penurunan permintaan.
 
"Komoditas andalan Sulsel, seperti nikel, itu permintaannya menurun di Desember dan begitu juga di beberapa komoditas lainnya," ujarnya dikutip dari Antara, Minggu, 16 Februari 2020.

Ia mengatakan nilai transaksi ekspor di Sulsel terkadang tidak menentu karena terjadi fluktuasi dalam setiap bulannya. Kenaikan atau penurunan transaksi membuat neraca perdagangan juga berfluktuasi.
 
Yos menyatakan nilai perdagangan pada bulan Desember 2019 jika membandingkan dengan bulan yang sama di tahun sebelumnya masih jauh lebih baik.
 
Pada Desember 2018, nilai transaksi perdagangan Sulsel tercatat hanya USD98,48 juta atau lebih tinggi 24,90 persen di Desember 2029 dengan nilai perdagangan sebesar USD123 juta.
 
"Transaksi secara tahunan atau year on year untuk periode yang sama peningkatannya cukup besar 24,90 persen dari kondisi yang sama tahun sebelumnya," katanya.
 
Yos menyebutkan pada komoditas ini juga, BPS mencatat kontribusi nikel hingga USD84,45 juta  atau menyumbang 68,66 persen dari seluruh total transaksi.
 
Komoditas andalan kedua, katanya, ditempati biji bijian berminyak dan tanaman obat dengan transaksi sebesar USD8,03 juta (6,53 persen); besi dan baja USD6,68 juta (5,43 persen).
 
Di tempat ketiga, kata dia, ada ikan, udang dan hewan air tidak bertulang belakang sebesar USD6,26 juta atau setara 5,09 persen dari total nilai ekspor Sulawesi Selatan.
 
Selanjutnya, komoditas garam, belerang dan kapur sebesar USD4,15 juta (3,38 persen) serta lak getah dan damar sebesar USD4,17 juta yang menyumbang 3,39 persen dari nilai total ekspor.
 
"Bila dibandingkan dengan November sejumlah komoditas memang mengalami penurunan permintaan, seperti nikel, biji bijian berminyak dan tanaman obat, garam, belerang dan kapur. Penurunannya mulai 11,17 persen hingga 38,36 persen," ucapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan