Gubernur BI Perry Warjiyo pun enggan menurunkan target inflasi 2020 yang berada dalam kisaran sasaran 3 plus minus 1 persen. Ada empat alasan bank sentral 'ngotot' tidak mau merevisi target inflasi tahun ini.
Pertama, sebutnya, lantaran permintaan masih lebih rendah dari kapasitas produksi. Kesenjangan output yang dianggap masih negatif itu membuat dampak kenaikan permintaan terhadap inflasi sangat kecil.
"Kedua harga-harga impor juga turun atau rendah, sehingga dampak harga impor terhadap inflasi itu juga rendah," ujar Perry dalam konferensi pers di kantor pusat Bank Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin, 2 Maret 2020.
Selanjutnya, dampak fluktuasi rupiah terhadap inflasi juga relatif rendah. Perry yakin pelemahan rupiah sementara akibat kenaikan credit default swap (CDS) bukan karena fundamental, melainkan lebih karena investor global yang 'ramai' menarik dananya (risk off).
"Jadi (investor) lepas dulu, insyaallah akan beli (lagi). Keseluruhan kita yakini rupiah akan bergerak stabil dan dampak ke inflasi rendah," tegas dia.
Menurutnya, pelemahan nilai tukar rupiah imbas korona lebih rendah ketimbang pelemahan mata uang dolar Singapura dan Amerika Serikat secara year to date (ytd). Ini karena dampak perdagangan Indonesia terhadap global juga masih rendah
"Sebenarnya Indonesia itu paling rendah dampak ekonominya dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Jepang, Korea, Singapura, dan Malaysia. Karena tingkat perdagangan kita secara global maupun dengan Tiongkok itu lebih rendah," jelas Perry.
Keempat, koordinasi antara Bank Indonesia, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) sangat erat. Termasuk dalam mengatasi gangguan jangka pendek akibat berkurangnya pasokan.
"Kemarin sudah diatasi (kelangkaan) bawang putih, minyak goreng, dan ke depannya (memastikan) pasokan beras cukup. Itu langkah koordinasi yang erat di pusat dan daerah, insyaallah inflasi tahun ini terjaga di kisaran sasaran 3 plus minus 1 persen," pungkas Perry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News