Satu di antara produk unggulan milik mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) ini adalah 'Kopi Gandja' yang merupakan perpaduan kopi wilayah Gayo dan Jawa. Saat ini, kopi premium sangrai yang dijual Rp160 ribu per 200 gram ini sudah banyak disukai masyarakat Eropa.
"Jujur saya bukan ahli kopi, saya punya keyakinan ini di Bulgaria dan Hungaria setelah mendapatkan penghargaan, festival di Italia, Inggris mereka menjual kopi, tapi kopinya dari saya," kata Buwas saat meluncurkan kedai pertama Jenderal Kopi Nusantara di Lobby Perum Bulog, Jakarta Selatan, Rabu, 19 Februari 2020.
Direktur Utama Perum Bulog (Persero) ini mengaku terinspirasi mengembangkan bisnis kopi sejak masih berstatus sebagai jenderal bintang tiga Polri. Ia mendorong masyarakat di Aceh untuk beralih menanam kopi di lahan bekas kebun ganja.
"Asal mula membuat kopi ini tidak sengaja dikala saya jadi kepala BNN, saya mulai mendapat pencerahan bagaimana menangani ganja karena ganja Indonesia ini nomor satu di dunia sumbernya dari Aceh," ungkapnya.
Tanaman golongan narkotika yang sangat subur di Aceh dengan ketinggian 1.200-1.400 meter di atas permukaan laut ini sangat cocok untuk tanaman kopi. Menurutnya, kopi berkualitas dengan nilai jual yang tinggi bisa mengubah pola pikir masyarakat yang terdesak dengan kebutuhan finansial.
"Saya berhasil laksanakan alternatif program dengan menanam kopi. Saya bilang, saya pensiun nanti akan beli kopi Anda. Akhirnya saya belajar autodidak baca referensi dari ahli kopi di Eropa ternyata saya berhasil buat kopi yang benar," ujar dia.
Buwas mengaku bakal fokus dengan pengembangan bisnis produk olahan hingga kedai kopi di seluruh Indonesia. Ia juga berambisi membuat sekolah yang khusus mempelajari kopi mulai dari budidaya hingga barista.
"Saya ingin hilangkan tanaman ganja di Aceh, masyarakat semangat menanam kopi, tanah kosong dan tanah yang ditanami ganja kini diubah menjadi kopi," tutur Buwas.
Tak hanya itu, Buwas juga berencana merambah ke sektor bisnis lain di komoditas teh dan kakao. Tujuan utama pengembangan bisnis ini didedikasikan untuk meningkatkan serapan dan nilai jual petani di dalam negeri.
"Saya niatnya ingin punya pendidikan kopi mendidik barista termasuk petani kopi. Saya juga akan mengelola teh dan cokelat nusantara, saya teliti kalau dikelola baik bisa bagus," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id