"Hal ini kami upayakan untuk terus meningkatkan nilai tambah dan daya saing industri perhiasan dalam menghadapi persaingan global," jelas Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Gati Wibawaningsih melalui keterangannya di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Kamis, 19 April 2018.
Gati menyampaikan hal tersebut dalam sambutannya pada acara pembukaan Jakarta International Jewellery Fair 2018 di Jakarta Convention Center. Adapun untuk memperluas akses pasar, Kemenperin terus berupaya menggenjot laju pertumbuhan industri perhiasan. Usaha tersebut antara lain melalui fasilitasi dalam berbagai pameran berskala internasional, salah satunya pada ajang Jakarta International Jewellery Fair 2018 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perhiasan Emas dan Permata Indonesai (APEPI) pada 19-22 April 2018 di Jakarta Convention Center.
Adapun pameran ini terdiri dari 30 peserta dalam negeri, 19 peserta luar negeri, dan 51 pengrajin IKM yang merupakan mitra-binaan Kemenperin Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Koperasi & UMKM, Dinas Perindustrian & Perdagangan Provinsi Jawa Timur, serta peserta yang memamerkan mesin, material mekanika serta perangkat industri perhiasan, para pengusaha emas dan perhiasan, dan para konsumen perhiasan di Tanah Air.
Beberapa bentuk pembinaan yang juga telah dilakukan Kemenperin untuk mendorong pertumbuhan industri perhiasan nasional antara lain memberikan fasilitasi bimbingan teknis produksi dan melakukan pendampingan tenaga ahli.
Selain itu, meningkatkan kemampuan sumber daya manusia baik di bidang desain, teknologi, dan standardisasi, memberikan fasilitasi mesin/peralatan, memberikan fasilitasi kemudahan akses pembiayaan, serta meningkatkan akses pemasaran dengan program e-Smart IKM.
Gati menjelaskan program e-Smart IKM menghasilkan sistem database IKM yang tersaji dalam profil industri, sentra dan produk yang terintegrasikan dengan marketplace yang ada dan dapat diakses konsumen melalui marketplace atau toko online tersebut. Program itu pun dapat meningkatkan kapasitas pelaku IKM dalam negeri di bidang e-commerce.
"Pelaksanaan program e-Smart IKM dilakukan melalui workshop bersama marketplace seperti bukalapak.com dan blanja.com. Hingga 2017, sudah lebih dari 1.730 pelaku IKM dari berbagai daerah yang mengikuti workshop e-Smart IKM, dan hingga 2019 ditargetkan dapat mencapai total 10 ribu IKM dengan sedikitnya 30 ribu produk IKM yang dapat diakses konsumen melalui marketplace," tuturnya.
Dengan berjalannya acara ini, Gati berharap dapat mendorong kemajuan sektor industri perhiasan di Tanah Air. "Diharapkan akan tercipta dampak positif, baik bagi pelaku industri perhiasan maupun masyarakat secara umum melalui pertumbuhan ekonomi serta berkontribusi pada penyerapan tenaga kerja yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas," ujar Gati.
Pameran Jakarta International Jewellery Fair 2018 ini digelar oleh Indonesia Jewellery Fair. Rangkaian acara berikutnya adalah Surabaya Jewellery Fair 2018, yang akan diadakan pada 25-28 Oktober 2018 di Grand Ballroom Shangri-La Hotel, Surabaya, Jawa Timur.
Melalui rangkaian pameran perhiasan ini, Indonesia Jewellery Fair berharap dapat memberikan semangat kewirausahaan kepada anak bangsa melalui UKM yang maju, tangguh, mandiri dan juga dapat berperan sebagai motor penggerak dalam perekonomian nasional yang berbasis ekonomi kerakyatan di era pasar bebas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id