Rupiah. ANT/Yudhi Mahatma.
Rupiah. ANT/Yudhi Mahatma.

BI: Redenominasi Rupiah Menjadi Tantangan Baru

Kautsar Widya Prabowo • 03 Mei 2018 20:18
Jakarta: Bank Indonesia (BI) menjelaskan perekonomian Indonesia saat ini dalam kondisi baik. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang bergerak mencapai Rp13.955 per USD masih dalam kondisi wajar dengan melihat persentase deperesiasi rupiah yang rendah.
 
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan yang menjadi tantangan saat ini adalah penyederhanaan nilai mata uang rupiah (redenominasi). Hal tersebut yang membuat nilai tukar rupiah terhadap USD melemah.
 
"Redenominasi masih dalam diskusi antara BI, pemerintah, dan DPR. Mungkin 2019 atau 2020 dapat masuk dalam RUU redoenominasi mata uang," ujarnya di Gedung BI, Jakarta, Kamis, 3 Mei 2018

Ia menilai belum terwujdunya redenominasi mata uang rupiah terlihat buruk. Saat ini kondisi satu dolar AS nilainya sama dengan lima digit angka rupiah sedangkan mata uang lain satu dolar AS sama dengan satu digit mata uang negaranya.
 
"Jadi di Indonesia persentase kecil seolah-olah jumlahnya besar," tambahnya.
 
Namun kembali ia tegaskan, membaiknya ekonomi Indonesia ditunjukkan dengan terjaganya inflasi selama tiga tahun belakangan ini. Bahkan inflasi yang saat ini mencapai 0,1 persen lebih kecil dari perkiraan yang mencapai 0,3 persen.
 
"Inflasi yang baru keluar 0,1 persen lebih kecil dari perkiraan 0,3 persen, bahkan survey yang mencapai 0,12 persen. Selain itu, BI di seluruh kota dan provinsi menjaga inflasi sebelum Ramadan dan setelah Ramadan,"  tuturnya.
 
Lebih lanjut pihaknya berharap inflasi bisa terus rendah pada angka tiga persen. Hal ini menujukkan ekonomi Indonesia kuat dan perbaikan yang berlanjut.
 
Selain itu, BI akan terus menjaga volatilitas nilai tukar rupiah tetap dalam batas wajar dan menjamin likuiditas dari valuta asing maupun rupiah. Kendati demikian jika ada sedikit volatilitas, mencerminkan komitmen BI menerpkan fleksibel exchange rate.
 
"Ekonomi kita sedang baik, jika ada sesutu yang burhh hanya karena ada fleksibel exchange rate," tutupnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan