"Kalau 2014 pertumbuhan belanja barang konsumen fast moving 14,7 persen, sedangkan pada 2015 tumbuh 0,7 persen," kata General Manager Kantar Worldpanel Indonesia, Lim Soon Lee di Jakarta, Senin, dikutip dari Antara, Senin (16/5/2016).
Menurut dia konsumen Indonesia menyiasati strategi belanja kebutuhan mereka dengan mengurangi frekuensi belanja dan lebih mengutamakan barang konsumen primer seperti sabun cuci piring, deterjen serta larutan pembersih lantai.
Namun, Lim mengungkapkan Indonesia masih memiliki potensi yang sangat besar untuk terus melaju, mengingat jumlah populasi penduduknya yang besar, (peringkat ke-4 terbesar di dunia). Pada tahun 2015, populasi penduduk Indonesia mencapai 255,5 juta jiwa dengan jumlah rumah tangga mencapai 65,1 juta.
"Dari jumlah yang besar tersebut, 68 persen berada pada usia produktif (15 - 64 tahun). Jumlah penduduk Indonesia kelas menengah dan keatas pun diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai 141 juta jiwa pada 2020," ujar Lim.
New Business Development Director Kantar Worldpanel Indonesia Fanny Murhayati memaparkan masa depan pasar barang konsumen fast moving dapat dilihat dari perkembangan saluran distribusi penjualan.
Secara garis besar, setidaknya terdapat dua saluran penjualan untuk barang konsumen fast moving, yaitu saluran tradisional dan modern. Untuk penjualan tradisional yang memang masih mendominasi karena kondisi geografis dan perkembangan infrastruktur Indonesia.
"Dengan mudah kita dapat menemukan warung, pasar tradisional, atau pedagang kaki lima di sekitar kita," jelas Fanny.
Maka tidak mengherankan, saat ini saluran penjualan tradisional berkontribusi hingga 80 persen dari total barang konsumen fast moving.
Perkembangan juga dapat dilihat dari kemajuan digital dan e-commerce. Meskipun penjualan barang konsumen fast moving masih kecil di bawah 0,1 persen, namun saat ini merupakan alternatif mendapatkan produk tersebut di luar pasar tradisional dan modern.
Kantar Worldpanel merupakan perusahaan riset dalam bidang pengetahuan dan wawasan konsumen, yang menggabungkan monitoring pasar, analisis terkemuka, serta solusi riset pasar yang dapat disesuaikan. Kantar Worldpanel terdiri dari 3.000 orang di lebih dari 50 negara, termasuk Indonesia.
Di Indonesia, Kantar Worldpanel melacak pembelian rumah tangga lebih dari 100 kategori FMCG berbeda pada produk makanan atau pun non-makanan setiap minggu, mewakili sekitar 26,5 juta rumah tangga di perkotaan dan 22,5 juta rumah tangga di pedesaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News