PR, CSR & Promotion Manager Sharp Electronics Indonesia Pandu Setio mengungkapkan, Sharp Electronics Indonesia telah mengeluarkan plasmaculster pada 2002. Teknologi ini diluncurkan karena ada keinginan agar masyarakat mendapatkan udara yang sehat dan bersih serta mampu melindungi penggunanya.
"Udara sehat dan bersih sangat dibutuhkan terutama di perkotaan. Karenanya lahir plasmacluster agar udara yang kotor bisa disaring dan menjadi sehat serta nantinya bisa melindungi konsumen dari bau-bau rumah, virus, dan bakteri," kata Pandu, saat Sharp Electronics Indonesia melakukan media visit ke Media Group, di Jakarta, Selasa (19/7/2016).

Suasana saat Sharp Electronics Indonesia melakukan media visit ke Media Group (Foto: MTVN/Angga Bratadharma)
Pandu menjelaskan, teknologi plasmacluster ini sudah terbukti karena telah melalui beberapa penelitian yang salah satunya penelitian bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI). Bahkan, pada 2014, Sharp Electronics Indonesia telah melakukan penelitian di Malaysia dan terbukti plasmacluster bisa menyerap kabut asap.
"Waktu kita bekerja sama dengan UI, plasmacluster ini bisa melemahkan virus seperti flu burung dan flu babi. Memang teknologi ini untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Sedangkan di 2014, terbukti menyerap kabut asap atau bakteri kecil yang lebih kecil dari potongan rambut," ungkap Pandu.

Suasana saat Sharp Electronics Indonesia melakukan media visit ke Media Group (Foto: MTVN/Angga Bratadharma)
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Product Planning General Manager Sharp Electronics Indonesia Herdiana Anita Pisceria menambahkan, teknologi plasmacluster salah satunya digunakan di Air Purifier. Produk ini di antaranya untuk menangkap nyamuk, sekaligus membersihkan udara agar menghasilkan udara sehat dan bersih.
"Jadi binatang yang paling mematikan bagi manusia adalah nyamuk. Sebagian manusia dibunuh nyamuk. Jadi kita buat Air Purifier untuk menangkap nyamuk sekaligus menyedot udara dan nanti mengeluarkan ion untuk menghasilkan udara sehat dan bersih," pungkas Herdiana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News