"Hal ini merupakan perkembangan positif dari upaya pemerintah untuk meningkatkan daya saing pelabuhan peti kemas di Indonesia khususnya pelabuhan peti kemas Tanjung Priok yang merupakan pelabuhan logistik terbesar di Indonesia," ujar Deputi II Kemenko Maritim dan Sumber Daya, Agung Kuswandono, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (6/2/2016).
Dirinya menambahkan, dalam mendukung penurunan tingkat dwelling time di pelabuhan peti kemas Tanjung Priok, Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli menginisiasi digunakannya kembali jalur kereta api yang telah ada di pelabuhan peti kemas Tanjung Priok ditargetkan dapat dilakukan uji coba pada Februari 2016 ini.
Menurutnya, baik PT. Kereta Api Indonesia yang diwakili anak perusahaannya yakni PT. Kereta Api Logistik, Pelindo II, dan Cikarang Dry Port (CDP) telah siap untuk segera uji coba. "Tinggal menunggu kesepakatan penetapan pembagian porsi usaha berdasarkan kaedah business to business," ujar dia.
Setelah semua pihak menyatakan kesiapannya untuk melakukan uji coba, lanjut Agung, pihaknya masih belum menentukan waktu yang pas untuk melakukan uji coba tersebut, yang pasti Februari ini. Berkaitan dengan tugas pemeriksaan barang yang dilaksanakan oleh Ditjen Bea Cukai maupun Badan Karantina selain di pelabuhan Tanjung Priok, juga telah dipersiapkan kantor khusus di CDP.
"Direncanakan Badan Karantina juga akan membangun fasilitas khusus pemeriksaan di Cikarang Dry Port di mana fasilitas ini tidak ada di Pelabuhan Tanjung Priok," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News