Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad mengatakan di perusahaan yang dipimpinnya, permintaan pembiayaan deras di awal tahun karena proyek infrastruktur masih menjadi fokus utama pemerintah.
"Itulah kenapa pada kuartal kedua sudah mencapai 70 persen dari target dan kuartal tiga sekitar 90 persen," ujar Edwin di Kepulauan Seribu, Kamis, 10 Oktober 2019.
Adapun outstanding pembiayaan PT SMI berasal dari dua sumber, yakni pembiayaan komersial sebesar Rp55,75 triliun atau naik 36,70 persen (yoy) dan pembiayaan pemerintah daerah (Pemda) Rp2,73 triliun, atau naik 87,42 persen (yoy).
Sehingga, per September kami sudah memenuhi 95 persen dari target Rencana Kerja dan Anggaran (RKAP) tahun ini," tutur Edwin.
Adapun hingga akhir tahun, perusahaan masih memiliki target pembiayaan kurang lebih Rp2 triliun untuk meningkatkan kinerja.
"Di saat lingkungan global sedang menuju pelemahan ekonomi, kita bisa tumbuh dengan baik dan kualitas aset terjaga sudah bersyukur. Kalau kinerja sehat, kita percaya diri, investor juga trust (percaya) pada kita," jelasnya.
PT SMI, hingga September 2019 mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp1,46 triliun. Angka tersebut tumbuh sebesar Rp16,7 persen dibandingkan periode yang sama di 2018 sebesar Rp1,25 triliun.
Kinerja PT SMI disokong tiga pilar bisnis yang menjadi penopang pertumbuhan laba, yakni pembiayaan dan investasi yang menghasilkan komitmen dan outstanding pembiayaan.
Kemudian pilar bisnis jasa konsultasi, proyek yang dikerjakan dari Januari hingga September 2019 sebanyak enam proyek, yang mana empat proyeknya merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Kemudian pilar bisnis pengembangan proyek yang memiliki jumlah penugasan sampai dengan Agustus 2019 sebanyak sembilan penugasan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News