Illustrasi. MI/RAMDANI.
Illustrasi. MI/RAMDANI.

Selama Ramadan, Realisasi Peredaran Uang Tunai Capai 92%

Husen Miftahudin • 29 Mei 2019 16:58
Karawang: Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Rosmaya Hadi mengatakan realisasi peredaran uang tunai selama Ramadan dan Lebaran setiap tahunnya tak pernah mencapai 100 persen dari yang disediakan bank sentral
 
Rosmaya berkaca pada realisasi uang tunai yang beredar di masyarakat dalam lima tahun terakhir. Selama kurun waktu itu, jumlah uang tunai yang beredar hanya sekitar 90-92 persen dari total yang disediakan Bank Indonesia.
 
"Di dalam sejarah dalam lima tahun terakhir itu tidak pernah sampai 100 persen (jumlah uang yang beredar dengan total ketersediaan uang tunai). Kita sudah menyiapkan sekian, itu hanya sampai 90-92 persen, jadi tidak pernah 100 persen," ujar Rosmaya di rest area KM57, Tol Cikampek, Karawang, Rabu, 29 Mei 2019.

Pada tahun ini, Bank Indonesia menyiapkan uang tunai sebanyak Rp217,1 triliun untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran. Jumlah tersebut naik dibandingkan ketersediaan uang tunai pada periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp191,2 triliun.
 
Hingga hari ke-24 Ramadan, bank sentral telah mengucurkan uang tunai ke masyarakat sebanyak Rp185 triliun. Jumlah itu setara 83,2 persen dari total uang tunai yang disediakan sebanyak Rp217,1 triliun.
 
Menurut Rosmaya, jumlah uang tunai yang disediakan selama Ramadan dan Lebaran selalu dilebihkan. Hal itu dimaksudkan agar kebutuhan masyarakat terhadap uang tunai selalu terpenuhi.
 
"Biasanya memang kita siapkan saja, melebihi realisasi. Semua persediaan BI (terhadap uang tunai selama Ramadan dan Lebaran) tentu more than that," tegas Rosmaya.
 
Hingga Senin, 27 Mei 2019, jumlah penarikan uang tunai dari bank sentral terealisasi sekitar Rp160 triliun. Kemudian pada Selasa, 28 Mei 2019, terjadi penarikan lagi sehingga uang tunai yang beredar di masyarakat sebesar Rp172,8 triliun.
 
"Kita lihat di minggu terakhir Ramadan itu biasanya paling meningkat itu di minggu terakhir. Rencana hari ini ada penarikan Rp25 triliun, jadi 83,2 persen (realisasi uang beredar di masyarakat) itu adalah dengan hari ini," ungkapnya.
 
Berdasarkan wilayah, realisasi tertinggi terjadi di Pulau Jawa non kantor pusat Jabodetabek sebesar Rp49,3 triliun. Sementara untuk wilayah kantor pusat Jabodetabek sebesar Rp34,8 triliun.
 
Berdasarkan kegiatannya, realisasi tertinggi terjadi pada penarikan bank sebesar Rp131 triliun dan kas titipan sebanyak Rp17,5 triliun. Sementara berdasarkan kelompok pecahan, penarikan uang pecahan besar (UPB) terealisasi sebanyak Rp138 triliun atau setara 70 persen dari proyeksi.
 
"Di antara yang kita edarkan itu, uang pecahan kecil (UPK) yang beredar itu sudah 93,7 persen. Itu berarti betapa uang pecahan kecil itu diperlukan masyarakat," tutup Rosmaya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan