Direktur Pemasaran LinkAja Edward Kilian Suwignyo. FOTO: Medcom.id/Ilham Wibowo
Direktur Pemasaran LinkAja Edward Kilian Suwignyo. FOTO: Medcom.id/Ilham Wibowo

30 Juta Orang Sudah Terdaftar di LinkAja

Ilham wibowo • 30 Agustus 2019 19:21
Jakarta: Layanan keuangan berbasis elektronik LinkAja diklaim makin banyak diminati masyarakat penggunanya. Hingga Agustus 2019 produk teknologi finansial sinergi perusahaan BUMN ini tembus 30 juta.
 
Direktur Pemasaran LinkAja Edward Kilian Suwignyo mengatakan pihaknya terus mempromosikan kemudahan bertransaksi nontunai dengan aplikasi LinkAja terutama pada layanan harian masyarakat. Berbagai program kolaborasi terus dikembangkan seperti pada potongan harga pembelian produk BBM Pertamina.
 
"Kami sekarang sudah 30 juta orang yang terdaftar di LinkAja dan setiap bulan terus naik," kata Edward ditemui saat menghadiri acara di SPBU Coco Pertamina Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 30 Agustus 2019.

Saat ini baru 1.254 titik SPBU yang telah melayani pembayaran melalui LinkAja. Perluasan terus dilakukan sembari penguatan pada layanan pembayaran token listrik PLN, pulsa seluler, maupun sarana transportasi.
 
"Kalau bisa semua orang Indonesia pakai LinkAja ya semua saja deh, cashless society makin lama makin besar," ungkapnya.
 
Edward memastikan pihaknya siap bersaing dengan platform uang elektronik untuk meningkatkan transaksi dan penggunaan uang nontunai kendati tanpa memberikan potongan harga atau diskon yang besar. Masuknya LinkAja pada sektor layanan masyarakat yang lebih luas jadi keunggulan tersendiri dibandingkan penyedia layanan lainnya.
 
"Kenaikan kami cepat sekali, setiap bulan hitungannnya bukan lagi ribuan tapi bisa jutaan registrasi," paparnya.
 
LinkAja juga bakal menyasar layanan pembayaran pada program pemerintah seperti bantuan sosial. Menurut Edward angka 30 juta pengguna LinkAja saat ini masih terbilang kecil dibanding penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 250 juta jiwa.
 
"Sangat dimungkinkan, program pemerintah contohnya apakah nanti bansos atau yang lain kami akan coba masuk ke sana. Kami sebagai sebuah platform teknologi memungkinkan berbagai macam hal dalam artian program masyarakat supaya bisa terarah dan kami bantu validasi," tuturnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan