"Karena itu, Kemenperin ikut memacu kualitas tenaga kerjanya,: kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Eko S.A. Cahyanto melalui keterangan resminya, Jumat, 20 September 2019.
Guna memenuhi permintaan tenaga kerja di sektor industri TPT, Kemenperin memaksimalkan Balai Pendidikan dan Latihan (Balai Diklat) khusus bidang tekstil yang ada di Jakarta dan Surabaya. Kemudian untuk tingkat perguruan tinggi, terdapat di Akademi Komunitas (Akom) Solo dan Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) Bandung.
Contoh implementasinya, dihasilkan dari program Diklat 3in1 (pelatihan, sertifikasi, dan penempatan kerja) yang dilaksanakan di Balai Diklat Industri (BDI) Jakarta.
"Baru-baru ini, kami baru membuka lagi pendidikan kilat untuk 300 orang di BDI Jakarta yang nantinya langsung dipekerjakan di industri garmen seluruh Indonesia, tentunya juga didorong di daerah-daerah lain," ungkap dia.
Kegiatan diklat tersebut, dibuka pada 16 September 2019 dan akan berakhir hingga 5 Oktober 2019.
"Para peserta mendaftar melalui tiga jalur rekrutmen. Ada yang mendaftar langsung melalui BDI daerah, daftar secara online, atau peserta sudah terdaftar sebagai tenaga kerja di pabrik yang kemudian dibawa ke BDI untuk menjalani diklat," jelas Eko.
Para peserta diklat juga akan mendapatkan pelatihan langsung dari Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API). Mereka tidak hanya mendapat pelatihan teknis operasi mesin industri garmen dan tekstil, tetapi juga pembekalan kepribadian yang dibutuhkan saat kerja.
Dalam waktu dekat, kata Eko, industri tekstil membutuhkan sekitar 4.000 tenaga kerja sebagai imbas perluasan usaha di daerah Jawa Barat, yakni Sukabumi, Tasik, dan Subang yang semuanya merupakan satu grup perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id