Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto mengungkapkan pihaknya akan membangun sebanyak 65 bendungan hingga 2019. Saat ini, tingkat penampungan air per kapita di Indonesia hanya 63 meter kubik (m3) per kapita per tahun.
"Ketahanan air kita masih sangat rendah. Penampungan air per kapita hanya 63 m3 per kapita per tahun. Padahal tingkat penampungan air yang ideal adalah 1.600 m3 per kapita per tahun," kata Arie, di Pullman Hotel, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2017).
Dirinya menambahkan, investasi yang dibutuhkan untuk membangun bendungan air tadi tidak sedikit. Menurut dia, satu reservoir per m3 dibutuhkan Rp25.000. Jika pemerintah memiliki dana Rp19 miliar namun baru membangun 63 m3 maka dibutuhkan dana dua kali lipat.
"Jadi kita akan capai minimumnya dulu yaitu 150 m3. Untuk memenuhi kebutuhan pangan kita. Target ini dihitung dari tingkat mengonsumsi beras di Indonesia yang paling tinggi di dunia, 135 kg per kapita per tahun, lauk 25 kg per orang per tahun, kebutuhan hidup minimum 150 liter per hari," jelas dia.
Selain itu, Kementerian PUPR menargetkan rehabillitasi terhadap tiga juta hektare (ha) jaringan irigasi di Indonesia. Langkah ini dinilai masih lebih efisien dibandingkan dengan membangun irigasi baru yang membutuhkan waktu cukup lama.
"Irigasi baru agak lama karena ada perubahan budaya, tidak semua masyarakat Indonesia biasa bertani. Riau dan Jambi mereka lebih biasa berkebun. Tapi kalau dengan tiga juta ha kita rehab responsnya cepat," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News