Sinergi tersebut dilakukan secara langsung oleh Presiden Italia Sergio Mattarella dan Li di Balai Agung Rakyat, Beijing. Dalam sinergi tersebut, Tiongkok dan Italia sepakat membuat rencana jangka menengah dan jangka panjang untuk pertukaran inovasi kebijakan di bidang penelitian dan pengembangan.
Li menyarankan agar kesepakatan yang terjalin antarmereka harus lebih besar seperti penjajakan kerja sama pasar perdagangan dan pertukaran siswa masing-masing negara.
"Tiongkok berharap Italia dapat berperan aktif dalam memastikan Uni Eropa memenuhi kewajibannya untuk keikutsertaannya Tiongkok kedalam Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)," kata Li seperti dikutip Xinhua, Beijing, Jumat 24 Februari 2017.
Mattarella menambahkan, Italia dan Tiongkok dapat berbagi konsesus dan menikmati potensi dari kerja sama antar negara tersebut.
Italia siap bekerja sama dengan Tiongkok dalam melakukan pertukaran tingkat tinggi. Selain itu, ada pula rencana kerja sama ekonomi, serta kerja sama berbagai bidang seperti infrastruktur, ilmu pengetahuan dan teknologi, perlindungan lingkungan, dan perdagangan birateral.
Ia berharap hubungan bilateral dengan Tiongkok dapat berlangsung hingga 2020. Sebab di tahun itu, hubungan antara Italia dengan Tiongkok memasuki usia ke-50.
"Italia bersedia memainkan peran aktif dalam hubungan Uni Eropa-Tiongkok," imbuh Mattarela.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News