Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menyampaikan penyediaan infrastruktur logistik yang mampu mendorong pertumbuhan industri nasional karena pergerakan barang atau komoditas dari wilayah penghasil ke konsumen dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
"Tantangan yang kerap dihadapi Indonesia dalam memperkuat basis industri dalam negeri adalah tentang logistik. Apalagi Bapak Presiden Jokowi selalu menekankan agar proses dwelling time dapat dipercepat dan infrastruktur diperkuat," ujar Airlangga dalam keterangan tertulis, Jakarta, Sabtu (14/1/2017).
Salah satu yang menjadi perhatiannya saat ini adalah beroperasinya kembali jalur angkuta peti kemas menggunakan kereta api dengan rute Gedebage (Bandung)-Tanjung Priok. Dengan operasi tersebut, dia yakin aktivitas distribusi, khususnya di Jawa Barat akan semakin mudah.
"Jalur ini merupakan dream comes true pengusaha di Jabar, karena beberapa waktu lalu baru sampai Pasoso dan sekarang sudah bisa sampai ke JICT. Alhamdulillah, ini sudah selesai," paparnya.
Tak lupa, Airlangga juga tengah mendorong pembangunan infrastruktur logistik di daerah strategis lainnya terutama di sentra-sentra industri. Tujuannya, agar pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia bisa merata.
"Misalnya dari Pelabuhan Kendal, juga bisa ditarik ke Tanjung Priok atau Tanjung Perak. Ini diperlukan agar ekonomi Jawa di bagian selatan dan utara berimbang," tegas dia.
Sementara Direktur Utama Pelindo II, Elvyn G Masassya mengatakan bahwa secara bertahap pihaknya akan melakukan perbaikan pelayanan petikemas. Salah satu caranya dengan memperbaiki layanan operasional dan penyediaan infrastruktur yang lebih baik.
"IPC (Pelindo II) mendukung peningkatan pemanfaatan angkutan kereta api Gedebage-Tanjung Priok sebagai salah satu opsi angkutan kargo petikemas yang aman, relatif ramah lingkungan dan terpercaya untuk meningkatkan konektivitas pelabuhan dengan hinterland dalam rangka integrasi maritim logistik yang Iebih baik," paparnya.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Edi Sukmoro menyatakan, pihaknya siap mengangkut dan melayani distribusi barang pada jalur petikemas Gedebage-Tanjung Priok. Guna melayani angkutan tersebut, perseroan mempersiapkan empat jadwal keberangkatan.
Di sisi sarana, Edi menuturkan, KAI menyiapkan gerbong datar 42 ton sebanyak 53 unit dan gerbong datar 46 ton sebanyak 14 unit (untuk high cuber). Lokomotif sebanyak dua unit plus satu unit cadang.
"Kapasitas volume per hari sebesar 120 TEU per hari atau setara 2.400 ton per hari. Karena ada masalah gradient atau ketinggian permukaan jalur yang cukup tinggi maka satu kali keberangkatan hanya mampu menarik 15 gerbong datar. Padahal kemampuan itu cukup 60 gerbong datar," tutup Edi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News