"Saat ini baru 23 persen pengguna jalan menggunakan uang elektronik untuk membayar tol. Harapannya di akhir (2017) nanti 100 persen sudah dapat dilakukan secara menyeluruh," ujar Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna, dalam Metro News, Kamis 16 Maret 2017.
Herry mengungkapkan dalam waktu dekat pihaknya akan menggandeng BI, badan usaha dan perbankan untuk bekerja sama termasuk melakukan sosialisasi dan perbaikan prasarana untuk mendukung rencana tersebut. Kebijakan itu akan dilakukan secara bertahap.
"Intinya all electronic tol, transaksinya dengan uang elektronik. Kalau GTO (gerbang tol otomatis) itu lain lagi, kita lakukan (pembangunan) bertahap," katanya.
Herry menambahkan setelah sebagian besar pengguna jalan tol melakukan pembayaran menggunakan uang elektronik, ke depannya akan dibuat aturan yang sifatnya mengikat. Semua pihak yang bekerja sama pun diminta menyediakan fasilitas yang dibutuhkan untuk mempermudah pemberlakuan.
"Sosialisasi menjadi hal pokok. Program utama kita akan tingkatkan kemudian kemudahan top up juga termasuk penegakkan aturan kalau setelah masuk tidak punya kartu kita paksa membeli. Fasilitas membeli kartunya kita sediakan," jelas Herry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News