Misalnya dari total 2,5 juta produk yang dijual di Blibli.com, baru 100 ribu sampai 200 ribu produk merupakan buatan dalam negeri.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan dalam waktu dekat kementerian akan menyaring produk unggulan dari setiap UMKM di Indonesia untuk kemudian disalurkan di marketplace.
Dalam proses penyeleksian, Kemendag akan menggandeng dinas-dinas provinsi yang akan terjun langsung ke pusat-pusat UMKM binaan.
"Kita juga harus menyeleksi, tidak bisa kita lemparkan asal UMKM masuk ke sana. Kita minta seluruh kepala dinas di provinsi untuk membantu menyeleksi," kata Enggar dalam rakor Kementerian Perdagangan di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat, 2 Februari 2018.
Menurutnya, UMKM selama ini kesulitan dalam memasarkan produknya keluar negeri karena bentuk kemasan yang masih kalah saing dengan produlk asing. Di sisi lain kerap terjadi kecurangan atau fraud ketika UMKM mencoba memperluas penjualannya ke negara lain.
"Itu harus dicari solusinya kita bersama harus mencari solusinya agar pada waktu memasarkan produk kita keluar negeri, ambil lah contoh Alibaba bisa menjual produk dari Tiongkok untuk seluruh dunia," pungkas dia.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan IdEA terhadap 1.800 responden di 11 kota besar, jumlah pelaku usaha yang berjualan menggunakan e-commerce masih sangat sedikit.
Hasil survei menyebutkan bahwa hanya 16 persen UKM yang berjualan dengan memanfaatkan marketplace. Sebanyak 12 persen UKM belum online, sebanyak tujuh persen UKM memiliki website sendiri, dan lima persen menggunakan Instagram.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News