Hal itu disampaikan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto ditemui di Gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2017. "Kejadian itu benar, bahkan sudah bertahun-tahun," tutur Airlangga.
Banyaknya rotan yang dikirim ke Tiongkok dari Indonesia, bilang Politisi Golkar ini, melewati jalur ilegal. Dia akan menindaklanjuti masalah tersebut dengan pejabat setempat untuk menjalin kerja sama perdagangan rotan di jalur legal.
"Jadi memang kami sudah lihat bahwa gudang rotan di Tiongkok hampir seluruhnya tidak resmi. Wali kotanya akan kita undang ke sini (Indonesia), agar bisa kembangkan processing rotan di Sulteng (Sulawesi Tengah)," papar Airlangga.
Namun, dia menekankan penyaluran rotan secara ilegal tersebut tidak mempengaruhi industri furnitur dan mebel di dalam negeri.
"Kita kaya rotan di Indonesia. Tidak ada kekurangan bahan baku. Apalagi sekarang bahan baku sudah mixed, ada rotan, kayu, besi dan lainnya," tutur dia.
Sampai saat ini pun, lanjut dia, industri mebel dan furniture belum ada yang mati.
"Belum ada yang mati karena penyelundupan itu. Saya harus lihat satu per satu," pungkas Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News