Ilustrasi. (FOTO: ANTARA/Fanny Octavianus)
Ilustrasi. (FOTO: ANTARA/Fanny Octavianus)

Mendag: Konsumsi Daging Beku Meningkat 35%

Desi Angriani • 28 April 2017 19:47
medcom.id, Bekasi: Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menyebut, angka serap daging beku meningkat 35 persen dalam satu bulan terakhir. Angka tersebut naik sejak pemerintah menetapkan harga daging beku sebesar Rp80.000 per kilogram (kg).
 
"Angka serap daging beku naik 35 persen meningkat sebulan terakhir. Sejak Rp80 ribu. Sejak daging kerbau masuk dengan harga murah peningkatan tajam," ujar Enggar di Rawa Lumbu, Bekasi, Jakarta, Jumat 28 April 2017.
 
Kendati demikian, Mendag mengaku masyarakat masih menyukai daging sapi segar daripada daging beku. Padahal ia meyakini daging sapi beku jauh lebih higienis karena proses pembekuan dilakukan agar bakteri segera mati.

"Makanya masyarakat harus tahu kalau daging beku lebih higienis. Kadang yang dijual dipasar itu sudah ditaruh di pendingin dan dikasih darah biar terlihat segar," ungkapnya.
 
Banyak negara-negara maju seperti Jerman, Inggris, Jepang, dan Singapura memilih untuk menjual daging sapi beku setelah dipotong di Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Selain itu, sesuai peraturan Pemerintah Singapura, temperatur di seluruh ruang pemrosesan daging sapi, suhunya 12 derajat celcius.
 
"Lihat negara-negara maju mereka menggunakan daging beku," imbuhnya.
 
Adapun rata-rata kebutuhan daging nasional selama puasa yakni 47.000-50.000 ton per bulan. Jumlah itu meningkat sekitar 30-35 persen dari kebutuhan normal.
 
Enggar pun tak khawatir dengan tren peningkatan permintaan? daging karena sebanyak 78.000 ton daging sapi dan kerbau beku siap mengamankan kebutuhan selama Ramadan dan setelah Lebaran.
 
Jumlah tersebut berasal dari 38.000 ton stok Bulog dan 40.000 ton stok Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI). "Ini sudah lebih dari cukup," tandasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan