Direktur Utama Sarinah Ira Puspa Dewi mengonfirmasi keberlanjutan penambahan toko khusus hijabers tersebut. "Jadi, akan tetap jadi tahun ini," ujar Ira, di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (15/1/2016).
Dana sebanyak Rp4,4 miliar pun telah disiapkan untuk pengembangan sayap itu. Dikatakannya, dana itu berasal dari kantong pribadi perusahaan, bukan dari kas negara.
"Dananya dari kita sendiri, bukan dari negara. Tidak ada dana-dana dari negara," tutur Ira singkat.
Sebelumnya, Ira mengutarakan bahwa pengembangan toko muslim di Sarinah tersebut untuk menambahkan toko khusus hijab sebanyak 22 gerai di 2016. Satu toko hijab membutuhkan biaya investasi Rp200 juta, di mana 22 toko berarti harus menyiapkan dana Rp4,4 miliar.
"Mulai tahun depan kita punya model pengembangan store khususnya gerai hijab. Kami akan menambah jumlah speciality store khusus hijab sebanyak 22 store dari saat ini 10 store," ungkap dia.
Terkait target pendapatan 2016, perseroan menargetkan dapat menembus di atas Rp350 miliar dengan laba bersih sesuai RKAP di atas Rp25 miliar. Target tersebut dapat tercapai dengan nerealisasikan 22 store khusus hijab.
"Kenaikan pendapatan terutama didorong pertumbuhan dari retail karena tambah 22 speciality store," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News