"Ya merugi. Besarannya belum tahu," ujar Chief Executive Officer Batik Air, Capt. Achmad Luthfie, di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis, 6 Februari 2020.
Luthfie mengatakan besarnya kerugian yang diderita Batik Air itu belum bisa disebutkan. Lantaran, lanjutnya, penutupan penerbangan dari dan ke Tiongkok yang dilakukan PT Angkasa Pura II terlalu mendadak.
"Belum kita hitung secara pasti, karena mendadak ini. Penyetopannya mendadak," katanya.
Sementara, Menurut Luthfie, untuk menutup kerugian yang dialami beberapa rute penerbangan dialihkan dan dilakukan penambahan rute penerbangan domestik. Beberapa rute domestik yang mungkin akan menjadi rute tambahan adalah kota-kota besar yang berpotensi ramai penumpang.
"Kita tambah frekuensi domestik, rute-rute yang menguntungkan kayak Jawa, Sumatra, Kalimantan yang pergerakannya tinggi," jelasnya.
Luthfie menambahkan ada beberapa unit pesawat yang tidak melakukan perjalanan atau beroperasi lantaran tidak bisa terbang ke Tiongkok sejak kemarin. Walau tidak beroperasi, Lutfie melanjutkan, beberapa unit tersebut ditempatkan di hanggar untuk dilakukan maintenance atau perawatan rutin.
"Biaya perawatan jalan terus iya, biaya belum saya hitung. Mendadak setopnya. Pokoknya dalam hanggar terus dibersihkan pesawatnya," katanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News