Menurut SYL, Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa, termasuk Sumatera Utara sebagai salah satu daerah yang memiliki potensi besar pada sektor pertanian termasuk perkebunan dan dunia peternakannya.
"Negara kita negara kaya, negara kaya adalah pemberian Tuhan yang harus kita syukuri, dan Sumatera Utara menjadi salah satu provinsi yang sangat hebat karna telah berhasil memanfaatkan kekayaan alamnya dengan tepat, membangun suatu daerah dengan kekuatan alam seperti Sumatera Utara itu yang luar biasa," ungkap SYL di sela-sela acara Panen 1.000 Ekor Pedet dan Launching Sikomandan di Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, dikutip dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 21 Februari 2020.
Lebih lanjut SYL mengatakan berbagai upaya peningkatan populasi sapi lokal yang dilakukan Kementerian Pertanian, merupakan rangkaian dari komitmen pemerintah untuk menekan angka dominasi impor sapi di Indonesia, sekaligus sebagai upaya memenuhi kebutuhan daging sapi nasional yang jumlahnya mencapai 700 ribu ton per tahun.
"Kebutuhan konsumsi nasional untuk daging sapi di Indonesia adalah 700 ribu ton, sementara kemampuan produksi kita diangka 400 ribu ton, artinya kita masih defisit 300 ribu ton, angka itu setara dengan 1,3 juta ekor sapi setiap tahun, untuk itu saya harapkan upaya ini bisa meningkatkan produksi sapi kita bahkan hingga dua atau tiga kali lipat," ungkap SYL.
Selain itu, masih dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas sapi serta kerbau di Indonesia, SYL menambahkan bahwa pihaknya tengah mengembangkan integrasi sapi sawit. Ia menilai potensi lahan sawit untuk pengembangan sapi berpotensi cukup besar untuk turut membantu memecahkan permasalahan pemenuhan daging sapi di Tanah Air.
Program Sikomandan
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita menambahkan selama rentang waktu tiga pada 2017-2019, Kementan telah berhasil melakukan kegiatan inseminasi buatan (IB) sebanyak 11.524.268 ekor akseptor dari target 10 juta ekor.Hasilnya pun fantastis, Ketut menyebut kebuntingan sapi dan kerbau pada rentang waktu tersebut mencapai 6.249.303 ekor, serta menghasilkan anak dari hasil perkawinan IB sebanyak 4.741.764 ekor.
Dengan adanya program Sikomandan, lanjut Ketut, pada 2020 ditargetkan setidaknya ada 5.862.500 ekor akseptor dengan target kelahiran empat juta ekor hasil optimalisasi kawin IB dan kawin alam.
"Sesuai arahan Bapak Mentan, mari bersama gaungkan Sikomandan yang salah satu kegiatannya adalah gerakan IB secara masif dan hasilnya seperti yang bisa kita lihat pada kegiatan panen pedet ini," pungkas Ketut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News