
Pertumbuhan UMKM tentu bisa mendorong daya beli masyarakat, khususnya wilayah pelosok karena pelaku usaha kecil menengah akan menyediakan segala kebutuhan masyarakat desa. Implikasinya, harga-harga kebutuhan masyarakat yang ada di kota tak akan berbeda jauh dengan harga yang ada di desa-desa terpencil Indonesia.
Peningkatan UMKM juga bisa mampu menyerap tenaga kerja masyarakat pelosok. Alhasil, masyarakat terpencil itu pun memiliki pendapatan yang lebih baik. Dampak-dampak BRIsat inilah yang nantinya bakal mendorong pemerataan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
Untuk menelusurinya lebih dalam, tim Metrotvnews.com mewawancarai Direktur Utama BRI Asmawi Syam. Berikut petikan wawancaranya.
Sebagai satelit perdana yang dimiliki perbankan, apa dampak langsung BRIsat bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan?
BRIsat mampu mendorong pertumbuhan UMKM. Yang paling berdampak besar adalah pertumbuhan UMKM di desa-desa dan daerah-daerah, sehingga kita harapkan UMKM ini mampu menggerakkan daya beli masyarakat karena mampu menyediakan kebutuhan. Dengan begitu, akan membuat harga barang di desa menjadi setara dengan kota.
Bagaimana BRIsat bisa mampu membuat harga di pelosok desa menjadi murah?
Kredit mikro kita sudah ada namanya LAS, yakni Loan Approval System. LAS itu kita kembangkan lagi lewat BRIsat. Pengembangan digitalisasi ini yang mudah bagi pelaku usaha di desa terpencil Indonesia buat ngajuin pinjaman sehingga akhirnya mereka bisa kembangkan bisnis untuk menyediakan barang yang lebih murah. Ini bisa kencang lagi kalau sudah (peluncuran BRIsat).
Jika demikian, mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara keseluruhan?
Ya, itu adalah ultimate goal kita, menggerakkan roda ekonomi Indonesia, khususnya di segmen mikro kecil menengah. Kedua, agar memberikan pemerataan yang lebih luas lagi kepada daerah-daerah remote area, karena dengan adanya satelit ini kita bisa mudah mengakses.
Bagaimana contohnya?
Contohnya, bagaimana orang-orang yang ada di satu pulau di Papua dan Kalimantan itu bisa saling berkomunikasi melalui teras digital, pasar (digital) yang kita lagi bangun. Jadi, pelaku pasar yang ada di Kalimantan dengan di Papua bisa saling melihat harga itu seperti apa.
Berarti memudahkan pelaku usaha untuk menyasar pasar sesuai kebutuhan dan dengan harga yang menjanjikan. Termasuk menguntungkan masyarakat karena harga bisa jadi lebih murah?
Iya, misalnya di Jawa harga komoditi itu harganya bagus dan sedang tinggi. Biasanya tinggi harganya itu karena suplainya kurang. Begitu di sana harganya murah, dia jual karena suplainya tinggi. Dia bisa melihat dan mengakses digital pasar itu, dengan itu mereka akan jual ke sana sehingga harga jadi turun juga karena suplainya jadi banyak. Jadi sama-sama menguntungkan.

BRIsat bisa jadi jalan agar BRI jadi bank terbesar ASEAN?
Kita harapkan seperti itu, kita ekspansi ke luar. Strateginya ini kan satelitnya, nanti omzetnya bisa lebih besar lagi. Paling tidak kita ingin BRI melindungi pasar BRI agar masyarakat ekonomi ASEAN ini enggak ada lagi yang meng-kick kita. Bahwa kita sudah menguasai seluruh jengkal pasar-pasar UMKM yang ada di daerah-daerah. Mikro ritel kita protect agar kita bisa melayani masyarakat secara luas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News