
BRIsat merupakan satelit dengan spektrum frekuensi C-band dan KU-band. C-band dan KU-band memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. KU-band merupakan band frekuensi yang populer karena memiliki bandwidth yang lebar, lebih aman terhadap interferensi dan memiliki ukuran antena lebih kecil, yang membuatnya menjadi lebih murah.
Kelemahannya, tak tahan akan curah hujan tinggi. Mengingat Indonesia merupakan negara dengan curah hujan tinggi, maka penyedia jasa komunikasi satelit lebih memilih untuk menggunakan C-band.
BRIsat sendiri memiliki 36 transponder C-band dengan bandwidth 36 MHz dan 9 transponder KU-band dengan bandwidth 72 MHz. BRIsat akan ditempatkan di orbit 150,5 derajat Bujur Timur. Sebelum dijadikan tempat BRIsat, orbit ini digunakan Indosat.
BRIsat memiliki bus satelit bertipe SSL seri 1300 berbentuk tabung dengan diameter 122 inci. Seri 1300 ini memiliki kemampuan daya mulai dari 5 sampai 25 kW. Ia dapat menangani sekitar 12 sampai 150 transponder aktif. Bus satelit yang dirakit SSL ini memiliki struktur yang ringan tapi kuat.
Saat BRIsat berada pada posisi on-station, dengan solar panel dan reflektor terbuka, jarak dari satu ujung reflektor ke ujung reflektor lainnya mencapai 24 meter.
Untuk mendukung BRIsat, BRI juga telah menyiapkan infrastruktur pendukung, yaitu PSFC (Primary Satellite Control) yang terletak di Ragunan. Fasilitas setinggi 13 meter ini memiliki alat kontrol serupa parabola di bagian atapnya. Parabola dengan antena berukuran besar ini memiliki sudut elevasi sebesar 38 derajat.
Pihak BRI menjelaskan, alasan mereka membuat fasilitas kendali setinggi 3 lantai adalah untuk memastikan ia tidak terhalang sinyal.
Selain fasilitas kendali di Ragunan, BRI juga membangun BSCF (Backup Satellite Control Facility) di Tabanan, Bali. Kedua fasilitas ini bersifat fully redundand. Dengan kata lain, jika terjadi masalah di Ragunan, maka sistem operasional satelit dapat langsung ditangani fasilitas di Tabanan.
Lantai dasar PSCF merupakan tempat bekerja para karyawan, termasuk Kepala Divisi Satellite & Terrestrial Network, yang merupakan pimpinan tertinggi. Di sini, Anda juga dapat menemukan GCS (Ground Control System), yang berupa rak-rak peralatan pengendalian satelit. Selain itu, terdapat juga rak perangkat Radio Frequency yang disebut GRCS (Ground Radio Communication System).
Di lantai 3, terdapat platform untuk mendukung 3 buah antena, 2 di antaranya berdiameter 9 meter dan satu sisanya berdiameter 11 meter.
Untuk membawa BRIsat ke orbit, BRI memilih Ariane 5 milik Arianespace, perusahaan asal Prancis. Alasannya, Ariane 5 memiliki tingkat kesuksesan paling tinggi, yakni 72 kali berturut-turut. Saat ini, Ariane 5 juga merupakan kendaraan peluncur terbesar, dan dapat meluncurkan 2 satelit sekaligus dengan beban seberat 10 ton.
Ariane 5 memiliki konstruksi yang disebut SYLDA (Systeme de Lancement Double Ariane) alias Sistem Peluncuran Ganda Ariane, sebuah konstruksi yang memungkinkan satelit yang dibawa Ariane 5 ditempatkan sedemikian rupa sehingga keduanya tidak saling mengganggu.
Ariane 5, yang membawa BRIsat, akan diluncurkan dari Kourou, French Guiana, yang terletak di bagian utara Amerika Selatan. Negara ini terletak di sebelah Suriname.
BRI menjadi bank pertama yang memiliki satelit. Untuk membeli BRIsat, tidak tanggung-tanggung, BRI rela mengeluarkan uang sebesar sekitar Rp3 triliun. Namun, BRI merasa investasi satelit ini tidak akan sia-sia, terutama karena sebuah satelit memiliki umur 17 tahun.
Berdasarkan pertimbangan BRI, biaya membeli satelit lebih murah jika dibandingkan dengan biaya menyewa, yang menghabiskan Rp500 miliar setiap tahun.
Dengan BRIsat, BRI berharap mereka akan dapat menekan biaya operasional untuk komunikasi. Selain itu, mereka juga berharap dapat menjangkau masyarakat Indonesia yang berada di kawasan pelosok yang sulit untuk dijangkau.
Indonesia memiliki ribuan pulau. Dan tidak semua pulau ini dapat dijangkau dengan kabel bawah laut. BRI berharap, pulau-pulau terpencil dan kawasan pedalaman ini akan dapat dijangkau dengan satelit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id