Namun demikian, Ekonom Indef Enny Sri Hartati tampaknya khawatir adanya tol laut tersebut membuat barang impor semakin marak dilakukan, karena jalur itu dikhawatirkan mempermudah distribusi barang dari luar negeri (impor).
"Alhasil, daya saing produk lokal semakin tergerus dengan produk luar. Program infrastruktur tol laut ditakutkan menjadi jalur sutra international," kata Enny, ditemui di acara bertajuk Surutnya Kinerja Ekonomi-Politik Kabinet Kerja, di Gado-Gado Boplo Menteng, Jakarta, Sabtu (16/5/2015).
Dia menyebutkan, pemerintah harus punya cara lain dalam membenahi alur logistik. Hal itu dikarenakan konsep tol laut belum bisa direalisasikan dengan baik, karena belum matang. "Setiap desain kebijakan (terkait) infrastruktur harus terencana betul. Harus dukung nasional interest kita," tuturnya.
Sementara itu, ditempat yang sama Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel turut andil bicara. Dia menekankan bahwa pemerintah punya skema menjaga harga barang dengan membangun 5.000 pasar tradisional selama lima tahun ke depan.
"5.000 pasar dibangun di banyak daerah dalam waktu lima tahun. Ini dilakukan agar menjaga stabilitas harga. Agar produk lokal bisa terangkat, dan bisa suplai kebutuhan barang pokok," tutup Gobel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News