"Untuk mencegah rembesan gula rafinasi ke pasar, DPD APTRI Nusantara XI mendukung lelang gula rafinasi secara online," kata Ketua Umum DPD APTRI Nusantara XI Budi Susilo, dalam keterangan tertulisnya, di Lumajang, Selasa, 26 Desember 2017.
Budi mengatakan, lelang gula rafinasi secara online patut dilakukan dalam upaya mencegah kerugian petani. Selama ini, kata dia, penjualan gula rafinasi secara konvensional menyebabkan gula rafinasi merembes ke pasar dan merugikan petani. Budi mengimbau pemerintah secara konsisten untuk melakukan gebrakan ini.
"Pemerintah harus melakukan upaya-upaya dari kelompok di luar petani tebu dan atau mengatasnamakan petani tebu, yang berupaya menggagalkan rencana lelang gula rafinasi online," tuturnya
Selain diminta untuk konsisten, pemerintah juga mendapat kritikan soal kebijakan yang dianggap tidak berpihak kepada petani. Budi mengatakan, bentuk ketidakberpihakan yang paling jelas oleh pemerintah yakni kebijakan soal impor gula yang dianggap berlebihan.
"Kebijakan ini memukul perekonomian petani tebu sepanjang 2017," tegas Budi.
Tak hanya itu, Budi mendesak pemerintah untuk segera melunasi uang panen petani di 2017 yang dijual ke Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog). Sampai saat ini, pembayaran gula petani dari Bulog belum ada penyelesaian.
Pemerintah dinilai membuat kebijakan sepihak tanpa merangkul petani. DPD APTRI Nusantara XI turut menuntut pemerintah untuk terbuka mengadakan dialog dengan petani agar setiap kebijakan yang dibuat tidak merugikan petani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id