Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat groundbreaking pabrik Nestle Indonesia. (FOTO: Medcom.id/Ilham Wibowo)
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat groundbreaking pabrik Nestle Indonesia. (FOTO: Medcom.id/Ilham Wibowo)

Role Model Nestlé Cocok untuk Pengembangan Peternak Lokal

Ilham wibowo • 31 Juli 2019 18:00
Karawang: Kemitraan antara PT Nestlé Indonesia dengan peternak sapi dan petani lokal dinilai cocok sebagai percontohan pengembangan industri makanan dan minuman. Kebutuhan bahan baku bisa terpenuhi sejalan dengan bertambahnya perekonomian masyarakat.
 
"Pemerintah mengapresiasi model bisnis ini dan akan menggunakan model Nestlé untuk pengembangan peternak di Indonesia," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat meresmikan perluasan pabrik Nestlé Indonesia di Karawang, Jawa Barat, Rabu, 31 Juli 2019.
 
PT Nestlé Indonesia telah melakukan kemitraan selama lebih dari 40 tahun dengan kurang lebih 50 ribu peternak sapi perah, petani kopi, kakao dan beras. Berbagai upaya telah dilakukan untuk terus meningkatkan kualitas dan produktivitas bahan baku.

Menperin berharap upaya kemitraan tersebut dikakukan pelaku industri pengolahan lain untuk meminimalisasi kebutuhan bahan baku impor seperti susu. Di samping itu, pihaknya juga terus mendorong peningkatan konsumsi susu per kapita masyarakat Indonesia yang saat ini masih sekitar 16,9 kilogram (kg) per kapita per tahun.
 
"Potensi pertumbuhan industri pengolahan susu di Indonesia masih sangat tinggi," ungkapnya.
 
Ekspansi PT Nestlé Indonesia merupakan langkah yang tepat dalam memenuhi kebutuhan produk olahan susu maupun bumbu masak instan bagi masyarakat Indonesia. Total nilai investasi yang digelontorkan mencapai USD100 juta atau sekitar Rp1,4 triliun mencakup tiga pabriknya yang berlokasi di Karawang, Pasuruan dan Bandar Lampung.
 
Di pabrik Karawang, PT Nestlé Indonesia memproduksi minuman cair (Milo), kemudian di pabrik Pasuruan untuk produk susu cair (Bear Brand), dan di pabrik Bandar Lampung memproduksi bumbu masak (Maggi). Peningkatan investasi ini menambah total kapasitas produksi PT Nestlé Indonesia, dari 620 ribu ton per tahun menjadi 775 ribu ton per tahun atau naik 25 persen.
 
"Kami mengapresiasi upaya yang telah dilakukan PT Nestlé Indonesia dalam mendukung perkembangan industri makanan dan minuman di Tanah Air, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Airlangga.
 
Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia Dharnesh Gordhon mengatakan pihaknya melihat kesempatan bisnis di Indonesia semakin kondusif dengan diiringi pertumbuhan permintaan konsumen terhadap produk-produk makanan dan minuman yang bergizi dan berkualitas tinggi.
 
"Memberikan produk bernilai tambah merupakan salah satu wujud upaya kami untuk meningkatkan kualitas hidup dan terus berkontribusi untuk masa depan yang lebih sehat bagi masyarakat Indonesia," sebutnya.
 
Dharnesh menambahkan perluasan pabrik merupakan bentuk nyata dari komitmen Nestlé Indonesia untuk menciptakan manfaat bersama. Lanhkab ini tidak hanya melalui produk yang berkualitas tinggi dan bernutrisi, tetapi sekaligus memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat secara luas melalui semua kegiatan yang telah dilakukan oleh perusahaan.
 
"Melalui investasi ini, kami berharap dapat meningkatkan produktivitas petani dan peternak sebagai pemasok bahan baku kami, dan juga kualitas produksi, yang selaras dengan tujuan kami untuk meningkatkan kualitas hidup dan berkontribusi untuk masa depan yang lebih sehat," paparnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan